46. Paul dan Nabila

1.2K 121 3
                                    

tak terasa waktu melesat pergi begitu cepat, sekarang Nabila menjalani hidupnya sebagai siswa yang hendak naik ke kelas tiga. seperti biasa sekolahnya akan mengadakan perlombaan antar kelas dan juga antar sekolah seperti yang sudah menjadi rutinitas setiap tahunnya.

bedanya sekarang Nabila juga ikut terlibat sebagai panitia di bidang acara. ini karena hasutan dari sang Edo yang memiliki jabatan di osis, dan bujuk rayuan Anggis agar mau bergabung sebagai panitia relawan dengan embel-embel kalau ikut bisa tidak masuk kelas, alias bolos.

tentu saja Nabila kalau dihadapkan pilihan belajar atau tidak belajar jelas Nabila akan memilih pilihan kedua.

seperti hari ini ia bersama Edo, dan Anggis sedang mengikuti rapat yang di adakan oleh ketua panita. agenda nya adalah berbagi juknis dan tanggung jawab.

"ok sudah kita sepakati semua, bahwa program baru yang ada di tahun ini adalah bazar sekolah. dan yang kita tinggal adalah lomba nyanyi karena akan digantikan dengan adanya konser yang Guest Star nya adalah Rony Parulian siswa alumni dari sekolah kita." ucap ketua pelaksana itu.

dan ya terkait Rony, laki-laki itu lulus dari Indonesia idol dengan membawa predikat juara ketiga. bagaimana perasaan Nabila saat mengetahui itu? tentu saja Nabila sangat bahagia. ia sangat bangga atas apa yang sudah Rony capai.

usulan untuk mengundang Rony pun berasal dari Nabila, syukur nya sarannya diterima dengan baik oleh panitia lainnya.

"Anggis lo sebagai tim konsumsi tolong cari sponsor makanan minimal lima lah yang bisa lo ACC, usahakan jangan boros pengeluaran."

"siap kak, di usahakan."

"Edo lo bagian keamanan kan, tolong dilihat dan diingat kepada seluruh siswa dan peserta saat acara berlangsung nanti soal ketertiban dan soal parkir kendaraan itu harus rapi yang ngeyel dan gak rapi lo kempeskan aja ban motor nya."

"siap kak."

"lo Nabila, lo dibidang acara kan, udah buat proposal ke tempat yang udah di list?"

"udah kak semuanya." jawab Nabila.

"udah di bagikan ke tempat yang bersangkutan?"

"udah kak."

"terus respon sponsor?"

"lagi nunggu respon balasannya kak tapi insya Allah semuanya pada ACC." ujar Nabila.

"ok, tambah lima proposal lagi ya." pintanya seenak jidat.

Nabila membulatkan matanya sempurna, "banyak amat kak!"

"tambah lima."

"ih nambah banyak, mana bisa kayak gitu!" protes Nabila.

"tambah lima lagi!"

"kak Anrez! gak bisa gitu yaa mentang-mentang jadi ketua pelaksana malah seenak jidatnya nyuruh orang!"

yes, ketua pelaksana itu adalah Anrez musuh bebuyutan Nabila. itulah satu-satunya hal yang tak disukai oleh Nabila, karena ketuanya adalah Anrez. laki-laki menyebalkan yang terus memancing kadar kesabaran nya.

"tambah sepuluh!"

"wah ngajak ribut nih orang!" kesal Nabila, "aku gak mau ya, banyak banget mintanya sampai dua puluh lima proposal, aku gak lagi kerja rodi yaa!"

"jangan mentang-mentang ketua pelaksana dan kak Anrez paling tua disini jadi se-"

"nab udah nab ntar makin ditambah lagi," ucap Anggis membekap mulut Nabila agar tak bersuara lagi.

Anrez tersenyum kemenangan melihat ekspresi Nabila yang kekalahan.

"gak ada lagi kan? Selasa depan kita rapat lagi, saat rapat nanti semua tugas kalian sudah diselesaikan semuanya tanpa protes." ucap Anrez menekan kata terakhir.

serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang