••••
"Aku enggak mau sama Mama... aku takut."
••••
Sepanjang perjalanan menuju sekolah dasar tempat anak kakaknya bersekolah Alula tak berhenti menggerutu karena dia harus membatalkan janji dengan temannya, lagi.
Ini menyebalkan!
Saat sampai di sekolah pun Alula hanya duduk diam di dalam mobil karena melihat bahwa belum ada anak-anak yang pulang, jadi dia menunggu. Sampai setelah kurang lebih lima belas menit berlalu Alula melihat beberapa anak dengan seragam sekolah mulai keluar.
Melihat itu Alula segera keluar dari dalam mobil. Gadis itu celingukan mencari keberadaan keponakannya, tapi dari sekian banyaknya anak yang keluar dia tidak melihat Azura, keponakannya.
"Kemana sih astaga?" gerutu Alula sambil terus mencari keberadaan anak itu.
Karena tak kunjung melihat keponakannya itu Alula memutuskan untuk masuk ke dalam. Dia melihat sekolah yang sudah tidak begitu ramai karena sudah banyak anak yang pulang.
Saat tengah mencari keberadaan keponakannya itu tiba-tiba saja Alula mendengar suaranya yang berteriak memanggil namanya.
"Tante Lulaaa."
Alula refleks menoleh ke arah sumber suara dan dia dapat melihat bocah berusia lima tahun itu melambaikan tangan ke arahnya. Selain Azura dia juga dapat melihat anak lain yang ketika melihatnya mata Alula langsung membulat dengan sempurna.
Tunggu.... itu anak dari pria yang dibicarakan temannya kemarin kan????
"Tante tunggu sebentar yaa teman aku belum dijemput Papanya," kata Azura ketika Alula sudah ada dihadapannya.
Anak itu tersenyum sambil menunjuk temannya yang sedang duduk dan Alula hanya mengangguk saja tanpa banyak bicara.
Dia terus memperhatikan anak itu dan memang benar dia adalah anak kecil yang Alula lihat ketika pesta pernikahan teman ayahnya.
Anak dari Adipati Raka Gyanendra.
Tunggu sebentar... jadi keponakannya itu berteman dengan anak Raka??
Masih di tengah keterkejutannya Alula kini duduk diantara kedua anak yang sekarang mulai kembali mengobrol itu. Dia tidak tau apa yang kedua anak itu bicarakan karena Alula benar-benar fokus menatap Kaynara.
Sampai lima belas menit berlalu mereka bertiga masih berada di sekolah dan menunggu ayah dari Kaynara datang.
Hingga akhirnya...
"PAPAA!"
Anak itu berseru kuat dan membuat Alula tersentak. Kemudian Alula mendongak dan melihat seorang pria dengan setelan jas itu tersenyum sambil menunduk untuk mensejajarkan tingginya dengan sang anak yang berlari ke pelukannya.