"Papaaa jangan cium-cium terus."
Kaynara menggelengkan kepalanya dengan cepat sambil berusaha mendorong wajah ayahnya yang tak berhenti menciumnya. Sejak sampai di rumah Raka tak berhenti memeluk dan mencium anak kesayangannya itu.
Meskipun Kaynara suka dipeluk, tapi dia juga tidak mau kalau lama-lama!!!
"Papaaaa! Ishhh udah lepasin, sanaaa. Mamaaaa tolongin akuuuu." Kaynara merengek karena Raka tak kunjung menjauh.
Alula tertawa kecil ketika melihatnya. Dia meminta suaminya itu untuk berhenti karena Kaynara sudah sangat cemberut sekarang, tapi Raka masih terus menciumi pipi anaknya itu.
"Papa sayang banget sama Kaynara," kata Raka sambil mencium pipinya lama.
"Iya, aku juga sayang Papa, tapi udah cium akunya." Kaynara kembali mendorong wajah Raka yang membuat pria itu tertawa dan kali ini benar-benar menjauhkan wajahnya.
Kemudian Raka juga menguraikan pelukannya untuk menatap wajah sang anak. Melihat apa yang terjadi di rumah orang tuanya tadi membuat Raka cemas dan takut... takut jika rasa sayang orang tuanya untuk Kaynara akan berkurang.
Raka benar-benar tidak mengerti kenapa Caitlyn melakukan ini. Setelah wanita itu menghilang dari pandangannya selama persiapan hingga pernikahannya. Ia kembali datang dan kedatangannya hanya untuk mengusik kebahagiaan Raka saat ini.
"Papa nakal," katanya sambil memasang wajah kesal.
"Makanya jangan gemesin dong," ujar Raka yang sekarang malah mencubit pipi anaknya hingga membuat anak itu berseru kesal.
"Ishh Papaaa!"
Kaynara langsung berdiri dan berlari menghampiri Alula untuk meminta perlindungan.
"Kak Raka nih jangan jahil," tegur Alula yang hanya ditanggapi dengan seulas senyum oleh suaminya itu.
"Kaynara mandi gih sama Mama," kata Raka yang tiba-tiba mengubah arah pembicaraan mereka.
Tanpa menanggapi Kaynara pun langsung melingkarkan kedua tangannya di leher Alula dan meminta untuk digendong.
"Aku musuhan sama Papa," katanya dengan wajah cemberut.
Raka tertawa kecil sambil menatap anaknya yang menjauh bersama dengan Alula. Setelah kepergian keduanya Raka pun terduduk di sofa lalu menghela nafasnya panjang.
Bayang-bayang kejadian beberapa saat lalu ketika di rumah orang tuanya kembali datang. Ditambah lagi dengan perkataan Kaynara ketika di mobil yang membuat Raka terus berusaha untuk bersikap seperti biasa di depan anak serta istrinya.
'Oma sepertinya sedang kelelahan. Tadi aku cerita, tapi Oma hanya angguk-angguk kepala aja. Apa Oma pusing denger aku cerita terus?'
Tentu Kaynara merasa aneh sebab ibunya tak pernah bersikap begitu sebelumnya. Bahkan bisa dibilang dibandingkan dengan dirinya Ralline lebih antusias pada segala hal yang anaknya ceritakan.
Beruntungnya Kaynara yang tidak pernah berpikiran buruk tentang orang lain pun hanya beranggapan jika Ralline sedang kelelahan hingga tidak mau mendengar ceritanya.
Raka menghela nafasnya pelan sebelum mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Dapat ia lihat beberapa pesan masuk juga panggilan gak terjawab dari ibunya yang tadi ia abaikan.
Mama :
Raka... Maafkan mamaMama tidak bermaksud mengabaikan kaynara. apa yang Caitlyn katakan terus membuat mama kepikiran hingga tanpa sadar mengabaikan kaynara tadi
Mama tidak mau percaya hal itu... mama tidak mau percaya sebelum mama dengar hal itu sendiri dari kamu, nak..
Mama tidak benci kaynara... mama tidak benci anak kamu