Kedatangan Adipati Raka Gyanendra
pagi ini di zoella management cukup mengejutkan banyak pihak. Terutama mereka yang mengenal baik Raka ketika pria itu masih bekerja di sana.Bersama dengan Andrew ia memasuki gedung berlantai lima itu. Masih sama seperti dirinya yang dulu Raka berjalan tanpa melirik ke arah manapun.
Pandangan pria itu terfokus ke depan, mengikuti Andrew menuju ruangan pria itu. Kesepakatan yang semula ia buat tentu saja harus ditandatangani kan?
Raka akan menandatangani kontrak baru dengan managernya dulu itu. Dia tidak tau bahwa rasanya masih sama seperti dulu, bahagianya masih tetap sama.
'Raka dengarkan Mama. Kalau kamu tidak ingin meneruskan Papa itu bukan masalah Nak masih ada Kakak kamu yang memang ingin melakukannya, jadi jangan dipaksakan. Silahkan kembali ke pekerjaan yang kamu cintai.'
'Kata Oma dulu Papa kerjanya di foto-foto ya? Kenapa sekarang enggak lagi? Aku mau lihat Papa di foto-foto.'
Raka tersenyum tipis ketika mengingat perkataan itu. Kemudian dia kembali memasuki ruangan milik Andrew.
Ruangan yang terakhir kali Raka datangi tiga tahun yang lalu. Sudah banyak sekali perubahan di sana sejak terakhir kali dia datang.
"Oke, jadi kita bakal diskusi tentang kontrak baru kita. Lo bisa baca dulu kontraknya dan kalau memang ada yang mau lo hilangin atau tambahin kita bisa bicarain itu," kata Andrew setelah dia duduk di tempatnya.
Raka mengambil tempat di depan pria itu dan menatap kontrak yang ada di atas meja. Kemudian dia mengambil dan membacanya dengan teliti.
Meskipun kembali ke pekerjaan yang sangat dia cintai, tapi tetap saja dia tidak akan membuat dirinya bekerja tanpa henti hingga anaknya terabaikan. Dulu dia mengabaikan Laura karena pekerjaannya dan dia tidak akan melakukan hal yang sama pada anaknya.
Butuh waktu kurang lebih dua puluh menit untuk Raka membaca keseluruhan kontrak dan meletakkannya kembali diatas meja.
"Gue rasa udah cukup, tapi gue butuh beberapa jawaban," kata Raka.
Andrew mempersilahkan Raka untuk bertanya padanya.
"Gue boleh bawa Kaynara kalau mendesak?" tanya Raka.
"Sure, lo juga boleh minta gue untuk jagain anak lo," kata Andrew yang membuat Raka tertawa kecil.
"Sama kayak dulu, gue bisa minta personal assistant?" tanya Raka lagi.
"Lo pasti dapet itu Ka. Sekarang giliran gue yang tanya, lo enggak masalah kalau cewek?" tanya Andrew.
Raka terdiam selama beberapa detik sebelum mengangguk setuju. Itu bukan masalah besar.
"Yaudah kalau gitu cuman itu yang mau gue tanyain," kata Raka.
"Oh gue ada." Andrew tiba-tiba bicara.
"Apa?" tanya Raka.
"Lo bilang lo enggak akan mau terima job diluar kota, tapi kalau itu hanya sesekali it's okay kan? I mean lo bakal kerjasama dengan brand lokal yang namanya lagi booming banget sekarang, jadi sesekali gue rasa itu enggak akan jadi masalah, gimana?" tanya Andrew.
"It's okay asal enggak sesering dulu." Raka menyetujui hal itu lagi.
"Tapi, gue boleh bawa Kaynara kan?" tanya Raka memastikan.
"Boleh, lo bawa setiap hari juga boleh gue yang jagain nanti," kata Andrew.
Raka tertawa mendengarnya. Kemudian dia meraih pena yang ada di atas meja dan membuka halaman terakhir kontrak.