••••
"Astaga, lo bisa duduk diem, enggak?!"
Joana yang mulai kesal melihat temannya itu mondar-mandir di dalam kamarnya segera berdiri dan memaksanya untuk duduk. Sudah lima belas menit Alula mondar-mandir dengan raut wajah bingung karena memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dipikirkan.
Kenapa juga temannya itu harus panik???
"Gimana, ya?" tanya Alula masih dengan raut wajah bingung.
"Apanya yang gimana, sih??? Lo tinggalkasou tau Raka!" seru Joana yang sudah kesal dan gemas sendiri pada Alula.
"Iya, lo kenapa bingung coba?" tanya Sellina sambil menggelengkan kepalanya pelan karena heran dengan temannya itu.
"Lo tuh udah nikahhhh Alulaaaa. Kenapa lo kayak orang baru pacaran yang ketauan hamil, sih? Lo tuh udah nikah harusnya seneng dan bersyukur," kata Joana lagi.
"Oh iya juga ya." Alula pun menanggapi dengan wajah tanpa dosa.
"Astaga! Looooo.... IHHHH KENAPA SIH?" kata Joana gemas.
"Yaaa kan bingung aja. Sebenarnya gue udah lama ngerasa ada yang aneh bahkan dari sebelum Raka berangkat ke Bali, tapi gue enggak mikir apa-apa. Gue ngiranya kalau gue salah makan aja, tapi ternyata dugaan gue salah," kata Alula sambil tersenyum.
Usia pernikahannya dengan Raka sudah enam bulan. Raka sendiri sudah mulai kembali sibuk dengan pekerjaannya bahkan saat ini pun dia masih di Bali untuk pemotretan.
Alula tidak ikut karena beberapa hari sebelum Raka berangkat dia memang merasa kurang sehat dan Raka melarangnya untuk ikut. Dua hari setelah suaminya itu pergi Alula semakin merasa aneh, selain karena dia yang lebih sensitif dari biasanya, tapi dia juga jadi sangat pemilih soal makanan.
Bahkan makanan yang biasa ia makan pun mendadak ia tidak suka. Akhirnya hari ini setelah mengantar anaknya sekolah dengan ditemani oleh kedua temannya Alula pergi membeli testpack.
Dan hasilnya... positif.
Alula senang, tapi dia bingung. Rasanya seperti belum percaya kalau dia sudah mengandung sekarang. Dia juga bingung bagaimana cara memberitahukan hal ini pada Raka.
"Tapi, gue kasih taunya nunggu dia pulang aja enggak, sih? Biar surpriseeee gitu," kata Alula dengan semangat.
"Terserah lo sih kalau itu. Yang penting dikasih tau suami lo," kata Joana yang disetujui juga oleh Sellina.
Alula tersenyum dan menunduk. Dia menatap perutnya yang masih rata itu lalu mengusapnya pelan.
"Aduh gila gue udah mau jadi Tante hahaha," kata Joana yang wajah kesalnya sudah berubah.
Bersama dengan Sellina ia duduk disebelah Alula dan memeluk wanita itu dengan erat hingga membuat Alula tertawa.
"I'm so happy for you, La." Sellina menatap Alula dengan penuh haru.
"Gue juga. Lo kalau mau minta apa-apa kasih tau gue, pleaseee. Atau kalo lo mau minta ditemani kemana gituu kasih tau kitaa," kata Joana.
"Berarti enggak papa yaa gue gangguin kalian berdua?" tanya Alula memastikan.
"Enggak papa amann," kata mereka dengan penuh keyakinan.
"Tapi, menurut kalian kalau gue kasih tau Raka pas dia pulang aja enggak papa?" tanya Alula meminta pendapat pada kedua temannya.
"Enggak papa sih," jawab Joana seadanya.
"Kalau menurut gue sih lebih baik kasih tau sekarang, tapi kalau mau nanti kayaknya enggak masalah," kata Sellina tidak yakin.