'Gugurin. Gue enggak menginginkan anak itu.'
'Gue udah nemu dokternya, kita ketemu sama dia lusa. Buang jauh-jauh pikiran lo kalau gue bakal nerima anak itu.'
Ingatan itu kembali datang. Setelah sekian lama Raka berusaha melupakannya kini satu per satu ingatan itu kembali menghantuinya. Masih terekam jelas dalam benaknya hari dimana dia dan Caitlyn datang untuk menggugurkan kandungan wanita itu.
Raka masih ingat dia yang memaksa Caitlyn untuk melakukannya. Dia juga ingat kebenciannya ketika mengetahui kehamilan Caitlyn di tengah batalnya pernikahan.
Semuanya. Semua itu kembali menghantuinya. Perasaan bersalah dan penuh penyesalan yang tidak akan pernah ada habisnya.
Raka menghela nafasnya panjang. Dia mengacak rambutnya frustasi sambil menundukkan kepalanya. Mungkin sudah satu jam berlalu sejak Caitlyn pergi dari rumahnya dan dia diam termenung di dalam kamarnya.
Sedangkan Alula yang memahami keadaannya itu memilih untuk pergi ke kamar Kaynara. Sampai akhirnya kini gadis itu sudah berdiri di depan pintu kamar Raka yang terbuka.
Dia menatap Raka yang benar-benar hanya diam. Perlahan Alula melangkahkan kakinya masuk dan mendekat pada Raka. Sampai ketika dia sudah berdiri di hadapan pria itu dan Raka melihat sepasang kakinya lalu mendongak untuk menatapnya.
"Alula."
Sepasang mata itu menatapnya kosong. Alula pun mengulurkan tangannya di hadapan Raka.
"Jalan-jalan ke taman sama Kaynara, yuk."
Alula mengatakannya sambil tersenyum dan terus menatap Raka.
"Alula kalau Kaynara.."
Sudah sepuluh kali mungkin Raka mengatakan hal yang sama. Oleh karena itu Alula langsung memotong perkataannya.
"Kalau Kaynara tau dia bakal tetap sayang sama Kak Raka. Selama ini Kakak yang selalu rawat dia dan memberikan dia kasih sayang sampai dia sebesar ini, jadi Kaynara akan selalu sayang sama Kakak," kata Alula yakin.
Raka menatapnya lalu tangannya yang terulur. Kemudian dia meraih uluran tangan Alula tanpa mengalihkan pandangannya dari gadis itu.
"Mau jalan-jalan, kan? Kaynara udah bangun, dia lagi mandi, tapi enggak mau ditemenin atau dibantuin. Makanya aku ajak dia untuk ehh.."
Mata Alula membulat ketika Raka menarik tangannya hingga kini dia duduk di samping pria itu. Kemudian Raka mendekapnya dengan sangat erat.
Alula yang awalnya terkejut pun kini tersenyum sambil membalas pelukan itu. Sebenarnya dia pun tidak tenang memikirkan perkataan Caitlyn sebelum wanita itu pergi.
Hadiah besar di ulang tahun Kaynara?
Apa wanita itu ingin mengacaukan pesta ulang tahun anaknya sendiri?
"Kak Raka."
"Hm."
"Sebentar lagi Kaynara ulang tahun, kan? Kak Raka biasanya ngerayain?" tanya Alula.
"Iya, hanya dengan keluarga saja, tapi untuk yang sekarang saya akan merayakannya dengan kamu juga. Kaynara selalu ingin merayakan ulang tahun dengan Mamanya," jawab Raka tanpa melepaskan pelukannya.
"Cewek itu biasanya enggak datang?" tanya Alula.
Raka menggelengkan kepalanya sebagai jawaban yang membuat Alula semakin kepikiran perkataan wanita itu.
"Saya selalu kasih tau dan minta dia untuk datang, tapi dia tidak pernah datang," kata Raka jujur.
"Tahun ini Kak Raka bakal tetap minta dia untuk datang?" tanya Alula sambil mengusap rambut hitam pria itu dengan sayang.