Alula meringis pelan ketika kekasihnya itu bersikap cuek dan dingin padanya hari ini. Setelah semalam Raka tidak membalas pesannya sama sekali dan sekarang pun pria itu terus terusan menghindarinya.
Agh ini semua karena teman-temannya!!!!
Dia menatap Raka yang sekarang sedang melakukan pemotretan dengan wajah cemberut. Tidak enak sekali seperti ini padahal dulu Raka memang selang bersikap begini padanya, tapi sekarang rasanya berbeda.
Alula tidak suka dicueki begini.
Saat ia tengah memikirkan bagaimana caranya untuk meminta maaf seseorang malah menepuk pundaknya, ternyata itu Vina.
"Eh kenapa Kak?" tanya Alula sambil tersenyum tipis.
"Itu bisa bantu aku sebentar?" tanya Vina.
Alula pun langsung menganggukkan kepalanya. Dia mengikuti Vina ke wardrobe untuk membantu gadis itu meskipun kepalanya masih sibuk memikirkan cara untuk meminta maaf.
Agh dia tidak akan mau lagi game bersama teman-temannya!
"Habis makan siang nanti Raka ada pemotretan di luar," kata Vina yang membuat Alula terkejut mendengarnya.
"Eh? Emang iya, Kak?" tanya Alula.
Vina pun terkejut mendengar Alula yang tidak mengetahui hal itu.
"Iya. Memang dia belum bilang? Lupa kali, ya? Bang Andrew juga enggak bilang kamu?" tanya Vina sambil menatap Alula dengan bingung.
"Enggak, tapi mungkin iya Kak lupa," ujar Alula meskipun dia merasa kesal dan sedih juga.
Apa Raka semarah itu padanya?
Padahal dia sudah menjelaskan di chat, tapi pria itu bahkan tidak mau membacanya sama sekali.
"Oh yaudah enggak apa-apa. Lagian perginya juga pasti sama kamu kan enggak mungkin kamu ditinggalin. Ini nanti yang harus dibawa dan disiapin, Alula." Vina menunjukkannya pada Alula yang membuat gadis itu mengangguk faham.
"Kamu kenapa? Sedih gitu keliatannya, lagi ada masalah?" tanya Vina.
"Enggak kok, Kak." Alula tersenyum tipis setelah memberikan jawaban.
Dia hanya kesal, tapi juga sedih karena Raka sepertinya benar-benar marah dan tidak mau bicara padanya.
Aaa dia harus bagaimana?????
Sedangkan itu Raka yang sedang melakukan pemotretan itu pun menghela nafasnya pelan setelah Hendra kembali menegurnya.
"C'mon, Ka. Fokus dong, lo kenapa? Lagi ada masalah?" tanya Hendra ketika merasa kalau Raka tidak bisa fokus sedari tadi.
Hasil yang ia dapatkan tidak seperti biasanya. Raka benar-benar terlihat tidak fokus hingga mempengaruhi hasil dari pemotretan yang tengah ia lakukan.
Jangan tanya karena apa. Jawabannya sudah jelas karena foto sialan yang membuatnya tidak bisa tidur semalaman. Membayangkan kedekatan Alula dengan pria lain membuatnya kesal sendiri.
"Fokus, Ka. Waktu kita cuman sampai siang karena lo ada jadwal lain," kata Hendra.
"Sorry."
Raka mengusap pelan wajahnya dan berusaha untuk kembali fokus. Sepertinya dia harus berbicara dengan Alula karena selain foto itu... sepertinya dia yang belum berbicara dengan Alula seharian ini membuatnya gelisah sendiri.
Rasanya seperti ada yang kurang.... semangatnya seperti hilang lebih dari separuhnya.
••••