Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••••
Alula salah besar sudah menggoda Raka. Kini dia menyesali hal itu. Melihat Raka yang diselimuti dengan gairah cukup menakutkan, tapi juga menantang untuknya.
Dia akan mengakui jika Raka terlihat berkali-kali lipat lebih tampan dan seksi dari biasanya. Suara serak, mata sayu dan senyuman yang berkali-kali Alula lihat itu membuatnya menggila di tengah rasa takutnya.
Saat tubuh bagian atas keduanya sudah tak tertutupi apapun. Alula dapat melihat dengan jelas tubuh kekar Raka yang selalu berhasil memberikan kenyamanan setiap kali ia memeluknya.
"Kamu tau Alula? Saya sudah lama tidak melakukan ini..."
Raka merendahkan tubuhnya dan kembali mengikis jarak diantara mereka. Dia mengusap pelan pipi sang istri lalu menciumnya lama.
"Saya ingin kita istirahat, tapi kamu terus menggoda saya sejak tadi. Saya tidak ingin kamu kelelahan, tapi sepertinya kamu cukup kuat, ya?" tanya Raka tepat di depan wajahnya.
Tak ada jawaban yang Alula berikan. Dia malah menggigit pelan bibir bawahnya yang membuat Raka menarik dagunya hingga gigitannya terlepas.
"Jangan digigit, sayang."
Wajah Alula semakin memerah. Dia menatap Raka yang kini menunduk dan meninggalkan ciuman didada lalu turun hingga ke perut dan... Alula merapatkan kedua kakinya kala Raka menatapnya di sana.
Raka tersenyum lalu mendongak dan menatap wajah Alula yang memerah dengan sempurna. Bahkan ia langsung mengalihkan pandangannya begitu saja karena malu.
"Alula."
Tangan Raka mengelus pahanya yang membuat Alula mulai bergerak gelisah karena merasa geli.
"Boleh saya buka?" tanya Raka meminta izin.
Sebenarnya meskipun tidak diizinkan Raka akan tetap nekat membukanya. Mana mungkin dia menahan gairahnya yang sudah diujung tanduk ini???
Bahkan di bawah sana sudah terasa begitu sesak sejak permainan panas mereka tadi. Raka menatap istrinya, menunggu sebuah jawaban dan izin untuk melanjutkan malam panas mereka.
"Alula, boleh?" tanya Raka sambil menatap Alula yang membuang pandangannya karena malu.
Kenapa Raka bertanya???
"Kalau kamu hanya diam.. saya anggap itu boleh."
Sesaat setelah mengatakan itu Alula dapat merasakan kedua tangan Raka dipinggangnya. Meskipun tak memberikan jawaban, tapi Raka tau Alula mengizinkannya untuk melepaskan pakaian terakhir yang menutupi tubuh wanita itu ketika ia mengangkat sedikit tubuhnya dan membantu Raka meloloskannya dengan mudah.