••••
••••
Sudah lebih dari satu jam sejak Raka mengatakan akan pergi menemui Caitlyn. Kini Alula menunggu dengan perasaan cemas sambil menatap Kaynara yang tertidur dengan lelap.
Alula memang pernah melihat Caitlyn yang berlaku kurang baik dengan Kaynara, tapi tidak pernah sekalipun dia menyangka jika wanita itu sampai memukul bahkan mendorong Kaynara yang hanya ingin mengajaknya bermain.
Entah kenapa dadanya terasa sesak membayangkan Kaynara yang begitu polos ini diperlakukan kasar oleh ibunya sendiri dan dia tidak punya keberanian untuk mengatakannya pada sang ayah. Setiap kali Caitlyn datang dan mengajaknya pergi dia hanya bisa merengek pada Raka agar tidak mengizinkannya pergi.
Hal itu membuatnya sedih dan juga marah. Marah pada Caitlyn yang begitu tega pada anak sekecil dan sebaik ini.
"Emm Papaa.."
Suara itu membuat Alula yang melamun langsung tersadar. Dia kembali menatap Kaynara yang membuka matanya perlahan. Saat anak itu melihat ke arahnya Alula tersenyum seraya mengusap sayang kepalanya.
"Kenapa sayang? Mau ke kamar mandi atau haus?" tanya Alula dengan penuh kelembutan.
Kaynara menggelengkan kepalanya pelan. Anak itu masih terlihat mengantuk hingga membuat Alula ikut berbaring dan memeluknya.
"Papa mana?" tanya anak itu tiba-tiba.
"Papa lagi keluar," jawab Alula dengan jujur.
"Tadi aku mimpi," katanya sambil mendongak dan menatap Alula yang terlihat penasaran.
"Mimpi apa? Kaynara mimpi buruk?" tanya Alula yang dijawab dengan gelengan singkat oleh anaknya.
"Tadi aku mimpi Papa ketemu sama Mama," jawab Kaynara yang membuat Alula langsung terdiam.
"Papa ketemu sama Mama habis itu aku bangun, makanya aku cariin Papa, tapi kata Mama sekarang Papa lagi keluar." Anak itu kembali menjelaskan.
Alula hanya tersenyum tipis seraya mengusap kepalanya dengan sayang. Sudah satu jam dan sekarang Alula cemas memikirkan Raka yang belum juga kembali atau sekedar memberi kabar padanya.
Dia tau Raka pasti sedang tidak baik-baik saja dan hal itu yang membuat dia mencemaskannya.
"Kaynara.."
"Iyaa?"
"Mama sayang sekali sama Kaynara."
Alula mendekap erat tubuh anak itu yang membuatnya tersenyum dan balas memeluknya dengan tak kalah erat.
"Aku juga sayang sekali sama Mama. Kalau sama Papa sayang sekali juga enggak?" tanya Kaynara yang membuat Alula tertawa kecil lalu menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
