Alula belajar tentang banyak hal dari pekerjaannya. Dia yang benar-benar minim pengalaman mengalami cukup banyak kesulitan pada awalnya hingga seiring berjalannya waktu Alula mulai terbiasa.
Ada banyak hal yang mulai Alula pahami. Sekarang dia tidak bisa leluasa main dan berkumpul bersama teman-temannya seperti yang biasa dia lakukan sebelumnya. Kemudian dia juga tidak lagi menghabiskan banyak waktunya untuk berbelanja atau untuk bersantai di rumah.
Hal ini tidak seburuk yang dia pikirkan atau mungkin belum karena terhitung baru dua bulan Alula bekerja.
Yah sudah dua bulan, tidak terasa bukan?
Kini Alula melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia menyiapkan segala hal yang Raka butuhkan termasuk menyusun jadwal padat milik pria itu.
Meskipun sudah dua bulan bekerja bersama, tapi komunikasi antara Raka dan Alula hanya sebatas perihal pekerjaan. Mereka tidak pernah mengobrol atau membicarakan hal selain masalah pekerjaan meskipun beberapa kali keduanya pulang bersama.
Ah ya selain itu Alula juga beberapa kali bertemu Kaynara karena Raka pernah mengajaknya ke tempat photoshoot.
Dan jika Kaynara datang bersama Raka maka nantinya Alula akan diminta untuk fokus menjaga Kaynara saja.
Seperti yang terjadi saat ini dimana Alula malah menemani Kaynara pergi membeli susu dan coklat ketika Raka tengah melakukan photoshoot.
"Papa masih lama ya Tante Alula?" tanya Kaynara ketika mereka kembali memasuki studio.
"Hm iya, kenapa Kaynara bosan ya?" tanya Alula pada anak itu.
Sambil tersenyum Kaynara menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Dan ketika mereka masuk ke tempat photoshoot terlihat Raka yang tengah melihat hasil dari pemotretan beberapa saat yang lalu.
"Sini kita duduk disini dulu ya?" ajak Alula pada anak dari Raka itu.
Biasanya Raka akan mengajak Kaynara ketika akhir pekan karena anak itu tidak pergi sekolah, tapi dia sangat penurut hingga membawa Kaynara sama sekali tidak membuat Raka kesulitan. Anak itu tidak akan mengganggunya sampai Raka sendiri yang datang menghampirinya.
Alula membukakan susu coklat yang Kaynara beli lalu memberikannya pada anak itu.
"Besok sekolah ya?" tanya Alula pada anak itu.
"Iya, besok ada tugas, tapi sudah aku kerjakan sama Papa," jawab Kaynara dengan senyuman.
Alula mengangguk faham lalu dia melihat Raka yang kini sedang berjalan ke arah mereka dan membuatnya refleks berdiri.
"Papa sudah selesai?" tanya Kaynara ketika sang ayah duduk di sebelahnya.
"Belum, kenapa Kaynara bosan? Mau ke rumah Oma aja?" tanya Raka.
"Enggak aku mau disini aja nungguin Papa," kata anak itu sambil tersenyum lebar.
Melihat itu Raka pun ikut tersenyum. Dia mengusap pelan kepala anaknya sebelum beranjak dari tempat duduknya.
"Jagain Kaynara ya?" kata Raka pada Alula.
Tanpa menunggu jawaban Raka kembali untuk melanjutkan pekerjaannya dan meninggalkan Kaynara bersama dengan Alula.
Komunikasi mereka benar-benar hanya sebatas pekerjaan dan Kaynara selebihnya mereka tidak pernah membicarakan hal lainnya.
"Tante Alula setiap hari temani Papa kerja?" tanya Kaynara ketika Alula kembali duduk di sampingnya.
"Iya karena Tante kan memang kerjanya bantuin Papa Kaynara," jawab Alula seadanya.
"Papa pernah ketemu Mama enggak? Mama juga kerjanya foto-foto seperti Papa," kata anak itu yang membuat Alula bingung harus menjawab apa.