••••
••••
Caitlyn tidak pernah menyangka jika Raka begitu mudah untuk dibodohi. Entah karena saat itu Raka memang sedang kacau di tengah batalnya pernikahan hingga tidak berpikir panjang dan langsung percaya perkataan Caitlyn atau karena pria itu memang bodoh.
Sejak persiapan pernikahan Raka dan Laura dulu mereka sudah tidak pernah melakukan itu. Meskipun masih menjalin hubungan dibelakang Laura, tapi sejak Raka melamar dan memutuskan untuk menikah dengan Laura mereka tidak pernah melakukannya lagi hingga pertengkaran hebat antara keduanya yang membuat mereka kembali berhubungan.
Seharusnya Raka sadar sejak dokter mengatakan usia kandungannya, tapi tidak dia malah percaya dengan mudah. Sejak awal Caitlyn tau itu bukan anaknya bersama Raka dan awalnya pun dia menghubungi Alex. Dia meminta pertanggungjawaban dari mantan kekasihnya itu.
Dan ya Alex tidak mau. Karena itu Caitlyn datang pada Raka. Sebenarnya dia tidak berpikir kalau akan mudah untuk meyakinkan pria itu, tapi ternyata dia percaya begitu saja.
"Lyn, sebenernya tujuan kamu apa? Ini udah lama banget dan kenapa kamu baru bilang ini ke Raka?"
Hingga sebuah pertanyaan yang diajukan oleh Ethan membuat wanita itu tersadar dari lamunannya dan beralih menatap sang kekasih. Dia mengangkat bahunya acuh sambil tersenyum.
Tujuan? Apa tujuannya melakukan ini? Apa lagi kalau bukan untuk menghancurkan kebahagiaan pria itu.
"Dia seenaknya. Aku udah susah untuk ajak Kaynara pergi..."
"Tapi dari dulu kamu memang enggak pernah mau ketemu Kaynara, kan? Bahkan di hari ulang tahun anak itu sebelumnya pun kamu enggak pernah datang," kata Ethan yang masih fokus menyetir sambil sesekali melirik ke arah Caitlyn.
"Itu kan dulu." Caitlyn menjawab asal.
Ethan menghela nafasnya pelan. Dia memilih untuk berhenti bicara dan tidak mau ikut campur lagi.
"Lagian udah waktunya juga buat dia tau kalau anak itu bukan anaknya. Alex juga mau kok merawat anak itu sekarang," kata Caitlyn sambil menyandarkan tubuhnya dan mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya.
Dia mencari nomor Alex dan menghubungi pria itu untuk mengatur waktu mereka bertemu Kaynara serta mengajaknya untuk keluar.
••••
"Kamu yakin?"
Alula mengangguk pasti pada orang tuanya setelah ia mengatakan bahwa ia akan menginap dan tidur bersama Kaynara nantinya.
"Kaynara mau buka hadiah sama-sama katanya. Aku enggak enak nolaknya."
Dia tidak bohong ketika mengatakannya. Tadi Kaynara memang memintanya untuk tetap tinggal malam ini.