Until I Found You (23)

8.7K 505 137
                                        

••••

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

"Alula?"

Panggilan itu membuat Alula yang sedang menyantap sarapannya langsung mendongak dan menatap sang ayah yang baru saja memanggil namanya.

"Iya, Pi."

Edgar terdiam sejenak sambil memperhatikan anaknya. Hal itu membuat Alula menatap ayahnya dengan raut wajah bingung karena pria paruh baya itu tak kunjung bicara.

"Papi?"

"Bukan apa-apa. Papi cuman mau tanya, gimana pekerjaan kamu? Gimana juga kemarin selama di Bali?" tanya Edgar.

Mendengar pertanyaan itu Alula mengangguk faham. Dia tersenyum dan menjawab pertanyaan yang ayahnya itu ajukan padanya.

"Pekerjaan baik. Aku suka sama kerjaan aku sekarang karena itu aku enggak begitu capek ngejalaninnya. Kalau soal di Bali kemarin emm enggak ada masalah sih, tapi kami pulang lebih cepat aja karena ada kepentingan mendadak," kata Alula.

Edgar mengangguk singkat sebagai tanggapan. Kemudian dia kembali menanyakan hal yang lain pada anaknya.

"Kamu sering pulang sama pria itu?" tanya Edgar lagi.

"Maksudnya Kak Raka? Iya, karena searah aja sih Pi terus Kak Raka juga bilang kalau dia enggak enak aku pulang sendiri. Apalagi biasanya Kak Raka selesai pemotretan tuh malam," jawab Alula seadanya.

"Yasudah kalau begitu. Cuman itu yang mau Papi tanyakan. Papi cuman takut kamu enggak nyaman sama kerjaan kamu," ujar Edgar.

Alula langsung tersenyum lebar ketika mendengarnya.

"Enggak kok, Pi. Aku suka kerjaan aku jangan khawatir."

Edgar diam lagi selama beberapa detik. Sampai akhirnya pria itu pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Sebenarnya ada hal lain yang ingin pria paruh baya itu tanyakan, tapi dia mengurungkan niatnya untuk bertanya.

Sepertinya dia tidak perlu menanyakan hal itu sekarang. Kemudian mereka menyantap sarapan dalam keadaan hening hingga Alula yang sudah selesai lebih dulu langsung pamit untuk pergi.

Gadis itu terlihat begitu bersemangat hingga membuat Kiara tersenyum saat melihatnya. Seusai anaknya berpamitan dan menghilang dari pandangannya Edgar langsung meletakkan sendoknya.

Dia beralih menatap sang istri dengan raut wajah serius.

"Kita bicarakan hal itu nanti saja, Pi."

Until I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang