••••
••••
Setelah nekat pergi ke club malam sendirian kini Alula terbangun dengan kepala yang terasa pusing. Cahaya matahari yang masuk dari cela-cela jendela membuatnya terbangun dari tidur nyenyaknya.
Saat matanya terbuka Alula langsung menatap ke sekelilingnya. Dia mengerjapkan matanya berkali-kali ketika sadar jika ini bukan ramahnya.
"Sebentar.. semalem gue kan di club terus kenapa sekarang disini? Ini kamar siapa? Gue dimana?"
Alula langsung terlihat panik. Dia membuka selimut dan bisa bernafas lega ketika pakaiannya masih sama dengan yang semalam.
Tapi dia dimana?
"Gue dimana... eh tapi kok kayak kenal kamar ini?"
Selama beberapa detik Alula menatap setiap sudut kamar ini sampai pintu kamar mandi terbuka dan... itu Raka.
"Sudah bangun?" tanya pria itu tanpa menatapnya.
Alula melotot. Dia menatap Raka yang keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit pinggangnya. Rambut pria itu masih setengah basah dan Alula hanya bisa diam sambil memandang pria itu.
Jantungnya berdegup kencang karena menatap Raka dan juga karena rasa takut jika pria itu akan memarahinya. Alula tau dia kemarin menghilang begitu saja dan Raka pasti mencarinya, dia juga sudah bohong pada orang tuanya.
Tapi... dari mana Raka tau?
Bagaimana dia bisa berada di dalam kamar pria itu sekarang?
"Rumah Sellina sudah pindah di club malam ternyata," kata Raka sengaja menyindirnya.
Alula pun langsung menunduk karena tak berani menatap wajah Raka yang mungkin kesal padanya.
"Kak Raka..."
"Kamu pergi sendirian ke tempat begitu untuk apa? Maksudnya apa? Kamu perempuan dan kamu pergi sendirian... astaga kamu ngerti enggak kalau itu bahaya? Kalau temen saya enggak lihat kamu..."
"Oh jadi Kak Raka tau aku disana karena ada temen Kakak yang lihat aku? Temen Kakak yang mana?" tanya Alula yang membuat Raka menghela nafasnya panjang.
"Saya belum selesai ngomong," katanya kesal.
"Maaf," ucap Alula sambil menunduk.
"Untuk apa kamu pergi sendirian? Kalau teman saya enggak lihat kamu mungkin kamu udah dibawa cowok lain, tau enggak?" kata Raka.
Alula cemberut karena dimarahi oleh kekasihnya itu. Apalagi wajahnya yang terlihat kesal membuat Alula, jadi takut sendiri.
"Untuk apa pergi ke club malam? Kenapa pergi sendirian? Jawab pertanyaan saya sekarang." Raka menatap Alula dengan penuh keseriusan.