Hal pertama yang Alula lihat ketika dia membuka matanya sore ini adalah sosok Raka.
Mata Alula mengerjap beberapa kali ketika menatap Raka yang berdiri membelakangi dirinya. Sepertinya pria itu baru selesai mandi, tapi kenapa dia tidak langsung memakai pakaian, sih?
Oh iya Alula sudah memakai pakaiannya lagi sebelum ia pergi tidur.
"Kak Raka."
Raka bergumam pelan lalu menoleh dan menatap Alula yang tengah memperhatikannya.
"Em enggak jadi."
Alula menggelengkan kepalanya dengan cepat sambil tersenyum menatap pria itu. Perbuatannya membuat Raka terkekeh dan berjalan menghampirinya.
Melihat itu Raka langsung menarik selimut hingga menutupi hidungnya.
"Kak Raka mau ngapain?" tanya Alula.
"Menurut kamu mau ngapain?" tanya Raka sambil tersenyum penuh arti.
Alula langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut ketika pria itu naik ke atas ranjang. Hal itu pun membuat Raka lantas tertawa dan menarik selimut yang menutupi tubuh gadis itu.
Dia dapat melihat pipi Alula yang memerah. Kemudian pandangannya jatuh pada bibir Alula yang sedikit membengkak karena ulahnya.
Oh tapi dia tidak sepenuhnya salah.
"Kakkkk."
"Kenapa? Kenapa ditutupin segala mukanya?" tanya Raka sambil tertawa dan menarik tangan Alula yang menutupi wajahnya.
"Malu, Kak."
"Kenapa malu? Perasaan tadi berani banget godain saya, kenapa sekarang malu?" tanya Raka yang membuat wajah Alula semakin memerah hingga ke telinganya.
"Kak Raka ihh jangan diledekin," rengek gadis itu padanya.
Raka tertawa. Dia menangkup pipinya yang memerah lalu mencium sekilas bibir itu.
"Kamu lucu banget kalau mukanya merah gitu," kata Raka sambil mencubit dan menarik pipinya dengan gemas.
"Kok bisa orang lucu kayak gini berani godain saya tadi?" tanya Raka yang membuat Alula memukulnya sambil merengek kesal.
Tangan Raka menggenggam tangan mungil Alula dan membantunya untuk bangun. Kemudian ia tersenyum ketika kedua tangan itu melingkari lehernya dan memeluk tubuhnya dengan erat.
Raka tersenyum dan membalas pelukan itu. Rasanya Raka tidak bisa membayangkan jika mereka benar-benar menikah.. ah tapi apa harapannya tidak terlalu jauh?
Membiarkan Kaynara memanggil Alula dengan sebutan Mama saja dia masih belum seyakin itu. Raka masih takut jika hubungan mereka ternyata tidak.. mendapatkan restu dari keluarga gadis itu.
Tapi, membayangkan jika mereka tidak bisa bersama saja sudah membuatnya takut dan jujur Raka tidak akan siap untuk itu.
"Sudah, sekarang kamu mandi dulu," kata Raka.