••••
••••
Ada beberapa hobi baru yang Raka miliki belakangan waktu ini. Salah satunya adalah memandangi istrinya yang tertidur lelap sambil tersenyum. Persis seperti apa yang sedang ia lakukan sekarang.
Alula yang sedang tertidur itu kecantikan dan kelucuannya semakin bertambah hingga membuat Raka gemas sendiri dibuatnya. Wajahnya yang terlihat damai membuat Raka tidak tega untuk membangunkannya meskipun waktu sudah semakin siang.
Sudah pukul sembilan pagi. Mereka belum sarapan, tapi Alula belum memperlihatkan tanda-tanda bahwa dia akan segera bangun dari tidur nyenyaknya.
Masih dengan senyuman Raka mengusap pelan pipi istrinya yang tidak mengusik tidurnya sama sekali. Mungkin Alula yang masih lelap hingga sekarang itu karena ulahnya semalam... yah siapa juga yang membuat Alula masih terjaga padahal sudah lewat tengah malam?
Makanya membangunkan Alula membuat Raka tidak tega.
"Mending buat sarapan dulu, baru nanti bangunin Alula," gumam Raka sambil menatap istrinya yang masih terlelap itu.
Dia mendekatkan wajahnya dan mencium keningnya selama beberapa detik lalu dengan hati-hati beranjak dari tempat tidur.
Kini ia melangkahkan kakinya menuju dapur dan berdiam sejenak untuk memikirkan apa yang harus ia masak untuk sarapan. Raka tidak begitu pandai memasak dan lagi ia tidak punya cukup banyak bahan makanan di kulkas.
Ia pun membuka kulkas dan melihat isi kulkas yang sudah nyaris kosong. Hal itu membuatnya mengusap tengkuknya dengan raut wajah bingung karena ia tidak memiliki apapun untuk dimasak.
Tapi, sepertinya Raka masih punya roti dan juga selai. Yah.. mungkin itu cukup untuk mengisi perut mereka sementara.
Tanpa menunggu lagi Raka menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga Alula. Tak butuh waktu lama bagi Raka untuk menyiapkan roti, buah dan juga susu untuk ia santap. Begitu semuanya selesai Raka membawa itu semua ke kamar dan akan memakannya di sana bersama dengan Alula.
Begitu masuk ke dalam ternyata istrinya sudah bangun. Alula menoleh ketika pintu kamarnya terbuka dan ia pun tersenyum sambil menarik selimutnya.
Raka tersenyum tipis. Ia menaruh sarapan mereka di meja lalu pergi untuk mengambil pakaian Alula di dalam lemari.
"Maaf, kamu pasti udah lapar, ya?" tanya Raka sambil membawakan kaos oversize milik istrinya.
"Belum terlalu. Kenapa dibawa kesini sarapannya?" tanya Alula.
"Enggak papa. Aku lupa kalau kulkas udah hampir enggak ada isinya, jadi aku cuman siapin roti untuk kita sarapan," kata Raka yang membuat Alula tersenyum ketika mendengar.