Bab 9

60 4 0
                                    

Lanjuuuutttt..
🥰🥰
Sampai sini menurut kalian gimana cerita baru dari aku??
Komen yaa..
Jangan lupa vote juga 💜

Happy Reading 😘

.

.

.

.

Setelah selesai mandi dan berganti, Anya langsung turun menemui Alea yang sudah menunggunya di meja makan.

Ini yang Anya tunggu-tunggu, makan malam bersama Alea. Meski Anya juga ingin makan malam dengan Ayahnya juga, tapi tak apa.

"Sini sayang duduk.." Alea memanggil Anya yang berdiri diam memandangnya.

Gadisnya ini sangat unik, mirip sekali dengan Ayahnya.

Anya pun menuruti Alea dan duduk berdampingan, Alea membantu menyiapkannya untuk Anya.

"Terimakasih Ma.." Ucap Anya menerima piring dari Alea.

"Selamat makan.." Ucap mereka berdua berbarengan, lalu terkekeh bersama.

Bahagia.

Mereka menikmati makan malam dengan penuh candaan kecil, sesekali Anya menceritakan tentang sekolahnya yang kadang mendapatkan hukuman.

"Abian?" Tanya Alea.

Anya mengangguk, "Iya si Abian nyebelin.." Lanjutnya.

"Hey.. Panggil nama orang jangan seperti itu, gak baik.." Kata Alea mengusap lembut kepala Anya.

Setelah makan malam selesai, mereka berpindah ke sofa dan melanjutkan cerita Anya.

"Kok, Mama ngerasa gak asing sama nama Abian.." Alea merasa pernah mendengar nama itu tapi entah dimana.

"Gak mungkin Ma.. Masa Mama kenal anak SMA sih.." Ucap Anya.

"Iya kali ya.." Alea menggaruk kepalanya, merasa dirinya tidak pernah salah dengan dugaannya.
Tapi biarlah. "Ohh iya, Sabtu malam nanti ikut Mama ke acara perusahaan ya.. Kakek juga nyuruh Mama kamu dateng.." Lanjut Alea.

"Acara perusahaan??" Tanya Anya ulang.

"Iya.. " Jawab Alea sambil mengangguk.

"Ayah ikut gak?" Tanya Anya.

Alea tampak sedang berpikir, itu hal yang sulit mengajak suaminya untuk hadir, "Nanti Mama coba ajak Ayah ya.." Jawab Alea.

"Oke dehh, tapi nanti Anya dateng gak bareng Mama ya.. Anya mau bawa mobil sendiri.. Males kalau turun berdua sama Mama pasti banyak orang yang tanya-tanya.." Ucap Anya yang membuat Alea terkekeh.

"Iya boleh deh buat anak Mama apa sih yang engga.." Alea memeluk Anya, meski Anya sudah beranjak dewasa tapi baginya Anya masih terlihat seperti bayi menggemaskan.

Dan satu rahasia, wallpaper ponsel Alea poto Anya yang masih bayi.

Mereka berdua berbincang hingga waktu tidak terasa sudah pukul sepuluh malam, Anya meminta untuk tidur berdua bersama Alea. Juga meminta Alea untuk membangunkannya tepat waktu besok pagi.

Pagi pun tiba.

Anya bangun lebih awal pagi ini, dan rasanya menyegarkan. Berbeda dengan hari sebelumnya, setiap bangun Anya merasa badannya sakit atau pegal.

Anya memeluk Alea, "Terimakasih.." Ucapnya.

"Sama-sama.." Jawab Alea mengusap rambut Anya yang masih berantakan.

Anya langsung bersiap mandi dan memakai seragamnya, sarapan pagi ini masih ditemani Alea yang juga sudah berpakaian rapi.

"Mama ke kantor lagi?" Tanya Anya yang baru tiba di meja makan.

"Hmm.. Iya, hari ini ada rapat sama perusahaan tekno.." Jawab Alea sambil tersenyum.

"Oke dehh.. Semoga berhasil Ma.." Ucap Anya.

"Terimakasih sayang.." Alea mengecup kepala Anya.

Mereka melakukan sarapan bersama, bibi yang melihat pemandangan langka ini turut senang.

Setelah selesai mereka berangkat dengan menggunakan mobil masing-masing, karena jalur tujuan mereka berbeda.

Anya benar-benar tiba lebih awal hari ini, pak satpam yang melihatnya tidak menyangka.

"Tumben neng Anya udah dateng.." Gumam pak satpam yang sudah tau mobil Anya.

Bertepatan Abian pun datang, mereka berada diparkiran siswa. Anya melihat cowok itu dari dalam mobil, Abian pun sama taunya jika Anya sudah tiba.

Setelah memarkirkan motornya, Abian berjalan ke arah mobil Anya dan mengetuk kacanya.

Anya menurunkan kaca mobilnya, "Apaan?" Tanya gadis itu ketus.

"Perubahan yang bagus.. Pertahankan Oke.." Ucap Abian lalu pergi begitu saja.

Cikk..
Anya berdecik.

"Sombong.." Lanjutnya.

Anya pun mengambil tasnya dan keluar dari mobil, berjalan melewati lorong yang sudah ada beberapa murid yang berada disana.

Anya mendengar bisikan beberapa pujian, ada juga yang berbisik merasa aneh karena Anya tidak terlambat datang juga penampilan nya juga sangat rapi dan tambah cantik.

"Heii.." Kala datang lalu merangkul Anya.

"Apa?" Tanya Anya.

"Dihh.. Biasa aja kali ngomong nya sinis amat.."  Jawab Kala sambil mencubit pelan pipi Anya. "Tumben lo cantik banget hari ini.. Mau nembak siapa lo?" Lanjut Kala yang membuat Anya melototinya.

"Gila kali lo.. Ngomong ngelantur banget.." Kesal Anya.

"Hahha.. Sorry, ya kali kan omongan gue bener gitu.." Kala senang jika isengin Anya seperti ini. "Hahah.. Becanda kali, tumben aja lo rapih kaya gini.. Biasanya lo asal cepol tuh rambut." Lanjut Kala.

Mereka tiba dikelas dan duduk di bangku mereka.

"Nyokap gue pulang, jadi ini perbuatannya.." Jawab Anya merebahkan kepalanya di atas meja.

"Ohhh... Pantesan, tapi lo cantik banget lo rapi kaya gini.." Puji Kala yang mendapat tatapan tajam dari Anya.

Aneh memang Anya ini kalau di puji selalu kesal, tapi terkadang suka iri jiga tidak di puji.

"Tugas lo gimana?" Tanya Kala mengalihkan pembicaraan tadi.

"Aman kok tenang aja.." Jawab Anya lalu mengeluarkan laptopnya. "Ada disini.." Lanjut Anya menepuk-nepuk laptopnya.

"Good.. Pertahankan yang seperti ini.." Ucap Kala yang membuat kening Anya mengkerut.

"Maksud lo?" Tanyanya bingung.
Kala hanya mengangkat bahunya, dan memainkan ponselnya.

Ada dua orang yang mengatakan hal sama padanya pagi ini, Abian dan Kala.
Ada apa dengan mereka berdua?



.
.
.
Bonus Anya pagi ini 😘
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anya Oktaviani (SLOW UP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang