Bab 38

31 3 0
                                    

Haloo..
Sudah sampai sini saja..
Gimana?
Masih lanjut??

Jangan lupa tinggalkan votenya, meski gak komen juga..
😁

Jangan lupa juga follow akunya bagi yang belum 🌸

Happy Reading 💜

☘️☘️




Ketiga gadis yang masih memakai seragam sekolah sedang asik di salah satu toko Aksesoris, memilih beberapa benda yang menurut mereka lucu dan cocok.

Mall yang tidak jauh dari tempat sekolah menjadi tujuannya, karena Nisa tidak bisa main sampai malam.

"Cocok gak jepitnya di gue?" Tanya Kala pada Nisa dan Anya.

"Bagus kok, tapi coba warna yang ini deh." Nisa memberikan jepit yang berwarna pastel pada Kala.

"Bagus tuh." Sahut Anya yang juga memperhatikan.

Anya sudah memilih beberapa bando dan membeli dua, sekarang nunggu Kala yang masih memilih jepit sedari tadi.

"Ya udah, gue ambil pilihan lo, Nis." Dan akhirnya Kala selesai memilih dan membayar.

Mereka berdua keluar dari toko itu, lalu masuk ke toko lain. Toko pakaian.

Di sini mereka berpencar, karena memang gaya berpakaian mereka berbeda-beda. Anya yang berjalan menuju pakaian oversize, sedangkan Kala di tempat crop, dan Nisa ke bagian dress.

Sampai mereka bertemu lagi di tempat kasir, mereka bertiga saling tatap lalu tertawa. Entah apa yang di tertawakan, mungkin lucu karena selesai bersamaan.

Tangan ketiga gadis itu sudah penuh dengan belanjaannya, namun bukannya cewek yang jika belanja segini masih belum cukup. 😁

Nah loh kaya siapa? 😅

"Laper gak sih?" Tanya Anya yang merasa sudah lelah dan lapar, karena berjalan ke sana kesini.

"Laper, beli makan dulu yaa.." Jawab Kala.

"Boleh.." Nisa pun setuju untuk beristirahat sambil makan.

Mereka bertiga memasuki restoran Jepang, karena makan mie memang cocok.

Ponsel Anya bergetar dan terdengar notif pesan masuk, ternyata dari Abian yang bilang malam ini tidak bisa bertemu. Dan memilih untuk bertemu di besok hari.

Ada rasa sedih sedikit, tapi Anya harus belajar agar tidak egois. Anya juga melihat akhir-akhir ini Abian sibuk sekali, dan selalu menyempatkan waktunya untuk bertemu juga.

"Kenapa?" Tanya Kala.

"Oh, ini.. Abian, tapi bukan apa-apa kok." Jawab Anya lalu menyimpan kembali ponselnya setelah membalas pada Abian.

"Ohh, oke kalau gitu.." Jawab Kala, lalu pesanan mereka pun datang.

Mereka menyantap makanannya sambil berbincang-bincang, sudah lama sekali Anya tidak merasakan hal seperti ini.

Rasa yang pernah hilang kini kembali terasa, awal nya Anya pikir tidak akan merasakan lagi hangatnya 'teman'. Namun kali ini, menghabiskan waktu bersama Kala dan Nisa membuatnya ada rasa bahagia.

Bahkan tanpa Anya sadari sedari tadi dirinya banyak bicara dan sering tertawa, bukan Anya sekali jika di bandingan kemarin.

Setelah selalu makan, mereka kembali bermain di sana. Sampai tak terasa langit sudah mulai gelap, dan Nisa meminta izin pamit pulang lebih dulu karena sudah di jemput.

Dan setelah Nisa pulang, Anya juga mengantarkan Kala pulang. Setelah itu Anya juga pulang ke rumah, ternyata Alea masih ada di rumah.

"Ma.." Panggil Anya yang sudah masuk ke dalam rumah, melihat Alea yang sedang maskeran sambil nonton TV.

"Hmm.." Jawab Alea yang memang sulit bicara jika maskeran.

"Hehehe, enggak." Anya terkekeh melihat Alea yang kamu seperti itu, padahal yang di masker wajahnya, tapi seluruh tubuhnya ikut kaku seperti robot.

Anya pun berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, menyimpan beberapa paper bag di dekat meja belajar lalu mengambil handuk.

Anya ingin langsung mandi karena gerah.

Tidak butuh lama setelah lima belas menit, Anya sudah selesai mandi dan memakai piama warna hitam motif bintang kecil-kecil.

Anya mengeringkan rambutnya dengan handuk, lalu menggunakan hairdryer. Setelah selesai, Anya mencari ponselnya untuk menghubungi Abian.

Abian🤍

Setelah menemukan nama itu, segera Anya menekan tombol memanggil.

Suara dering terdengar.

"Halo? Anya?"
(Suara Abian terdengar dari sebrang sana.)

"Abian?"

"Kenapa? Iya ini gue."

"Engga, gue mau ngasih tau, kalau gue udah dirumah.."

"Hmm, gue kira ada apa-apa.. Lo udah makan?"

"Iya udah.. Kalau lo gimana? Lo di kostan?"

"Gue juga udah makan kok barusan,
Iya gue di kostan,
Gue juga baru beres.."

"Ohh, ya udah lo istrahat aja.."

"Kenapa? Lo gak kangen gue? "

(Wajah Anya memerah)
"Yaa.. Kangen lah..
Tapi tadi kan di sekolah ketemu.."

(Terdengar kekehan dari sana)
"Iya gue tau kok,
Sorry ya, gue belakangan ini sibuk..
Jadi waktu kita cuma dikit.."

"Gak papa kok, gue ngerti juga..
Bi, gue di panggil Mama nih.
Lo langsung istirahat aja ya."
(Tiba-tiba terdengar nyaring suara Alea dari lantai satu memanggilnya Anya)

"Ya udah, lo juga jangan tidur kemaleman..
Gue sayang Anya..
Gnight.."

(Lagi-lagi Abian membuatnya nge blush)
"Iya, gue juga sayang lo..
Gnight."

Call end

Anya menyimpan ponselnya di nakas samping tempat tidur, lalu keluar kamar untuk mencari Alea yang memanggilnya tadi.

Namun saat Anya tiba di bawah, hanya ada bibi disana sedang membereskan ruang tengah. Dan tidak ada Alea disana, Anya yakin. Sang Ibu ini tengah menjahili nya.

"Aaaa.. Mama nyebelin." Teriak Anya yang kembali naik ke kamarnya.

Sedangkan pelaku hanya tertawa di dalam kamarnya, Alea senang menjahili anak Satu-satunya itu. Karena memang sudah lama juga tidak melakukan hal ini, akibat pekerjaan yang membuatnya sibuk.

Bersyukur akhir-akhir ini pekerjaan sedikit mengurang, dan membuat Alea bisa berada di rumah dan melihat anaknya.

Namun masih ada yang kurang, karena Dean masih sibuk di rumah sakit.


☘️☘️

Anya Oktaviani (SLOW UP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang