☘️Bab 43☘️

36 2 0
                                    

☘️☘️☘️

Setelah mendapat kabar dari Kala jika Anya-nya tidak ada, Abian yang awalnya tengah sibuk menulis laporan berkas yang harus dia urus.

Masih ada waktu sampai besok dari perjanjiannya, Abian berusaha keras menyiapkan semua ini.

Namun dirinya terlambat, Anya-nya sudah hilang. Abian yakin ini perbuatan orang itu, karena dia yang mengancam Abian memakai Anya.

Abian langsung menghubungi Daniel, meminta pertolongan sahabatnya. Karena Abian tau, orang tua Daniel adalah seseorang yang luar biasa. Sulit untuk di jelaskan, intinya hanya Daniel yang bisa membantu dirinya.

Dan bersyukur, Daniel mau membantunya. Daniel juga memberitahukan semuanya pada sang Ayah, hingga Daniel bisa membawa beberapa orang kepercayaan ayahnya.

Abian memberitahukan titik terakhir Anya hilang di taman danau perbatasan kota, mereka juga mengajak bertemu disana.

Daniel langsung berangkat dengan leptop yang ada di pangkuannya, Orang-orang ayahnya yang membawa mobil serta duduk di sampingnya yang juga berusaha mencari sesuatu tentang 'dia' yang Abian ceritakan.

Hingga mereka pun tiba, Abian dan Daniel langsung berlari untuk menghampiri Kala yang berada di dalam mobil Anya.

Hati Abian menceos, rasanya sakit sekali.

Kenapa orang tersayangnya harus terlibat seperti ini?

Daniel memegang bahu Abian, memberi isyarat jika semuanya akan baik-baik saja.

Ya, itu harapan Abian dan Kala.

"G-gue belum hubungi keluarga Anya.." Ucap Kala yang gugup karena sedari tadi menangis.

"Lo tenang ya.. Gue udah hubungi mereka kok saat di perjalanan." Jawab Abian mengusap bahu Kala.

Kala hanya mengangguk, sesekali mengusap air matanya. Memperhatikan kedua cowok teman sekolahnya dan beberapa cowok berbadan besar dibelakang Daniel, yang entah apa di lakukan mereka.

"Tuan, saya menemukan titiknya." Salah satu orang kepercayaan ayahnya memperlihatkan ponsel namun bukan ponsel, ah sejenis itu lah.

Bisa dilihat ada titik yang terus bergerak menjauh dari kota ini.

Abian panik, mengepalkan kedua tangannya.

"Sialan!" Umpat Abian tidak bisa menahan amarah dan khawatir.

"Lo ikut kita.." Sahut Daniel.

Kala dan Abian masuk kedalam mobil yang Daniel bawa. Mobil ini seperti mobil travel gitu, cuma warnanya gelap.
Gak tau namanya apa😁

"Terus pantau, jangan sampai hilang titiknya." Ucap Daniel.

Abian juga mengeluarkan laptop yang dia bawa juga, sebisa mungkin Abian harus menyelesaikan apa yang belum selesai.

Kala hanya diam memperhatikan mereka semua, dan terus berdo'a dalam hati. Semoga Anya baik-baik saja di sana.

Abian juga sambil menceritakan jika Alea dan Dean orang tua Anya, akan ikut mencari. Lagi-lagi Kala hanya mengangguk, hal yang membuatnya terkejut adalah Daniel.

Kala tidak menyangka bahkan sama sekali tidak terpikirkan jika Daniel adalah seseorang yang menurutnya luar biasa.

Kala menggelengkan kepalanya, ini bukan saatnya untuk mengagumi seseorang yang ada disini. Sekarang posisi Anya dalam bahaya, Kala ingin sekali bertanya apa yang terjadi. Namun dia urungkan, melihat orang-orang ini yang terlihat serius.

Anya Oktaviani (SLOW UP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang