Sabtu malam pun akhirnya tiba, Anya tengah bersiap duduk di depan meja riasnya.
Mengenakan drees lengan pendek, menata rambut nya tergerai. Tidak telalu banyak yang dipoles, bedak tipis dan liptint saja.
Karena Anya sudah cantik dengan apa adanya.
"Sayang.. Udah siap belum??" Tanya Alea di luar pintu kamar Anya.
"Bentar lagi Ma.." Teriak Anya.
"Mama duluan yaa.. Ada pembukaan dulu, kamu tau kan tempat acara nya?" Ucap Alea.
Anye keluar dari kamar dan mendapati Mama nya yang sangat cantik dengan dres panjang semata kaki berwarna biru langit.
"Kamu cantik nak.." Ujar Alea mengelup pipi Anya lembut.
"Makasihh.. Mama juga cantik.." Balas Anya merangkul tangan Alea.
Mereka berdua menuruni anak tangga, "Gak mau bareng Mama?" Tanya Alea memastikan lagi.
"Engga, Mama duluan aja.." Jawab Anya.
"Ya udah.. Mama pergi sekarang.. Kamu hati-hati Oke.." Alea mengecup kepala Anya.
Anya mengangguk dan membiarkan Alea pergi lebih dulu.
Anya memilih ke dapur untuk mengambil air minum karena sedikit haus.
Anya sudah siap, hanya saja dia mengulur waktu dengan berdiam diri disofa.
Anya berharap bertemu dengan ayahnya di acara perusahan ini, karena Anya juga rindu dengan sang Ayah.
Sudah dua puluh menit berlalu, Anya berdiri merapikan pakaian dan rambutnya lalu pergi keluar.
Memasuki mobilnya dan berangkat menuju tempat acara di adakan.
Acara itu di adakan di salah satu hotel milik kakeknya.
Di perjalanan Anya menyetel lagu-lagu indo yang lagi trending saat ini, sesekali menyahut lirik lagu yang dia hapal.
Tak lama mobil yang dikendarai Anya sampai di lobby hotel, para pekerja sudah tau dengan melihat tanda yang ada di plat nomor mobil Anya.
Dengan sigap mereka menerima kunci mobil Anya, lalu salah satu dari mereka menunjukan jalan kepada Anya dimana acara itu berlangsung.
Anya di bawa ke suatu ruangan dan disana sudah ada Alea juga kakeknya.
"Kakek.. " Ucap Anya sambil berlari menghampiri.
"Wahh.. Cucu kakek yang cantik Satu-satunya udah sampai.." Ujar Kakek Tomo.
Sutomo Adipati Sanjaya.
Nama Kakek Anya seorang pengusaha terkenal.
Dan cucunya semua dominan laki-laki, makanya Anya dipanggil cucu tercantik Satu-satunya. Karena memang Anya cucu perempuan nya.
Anya memeluk sang kakek, tak lupa mengecup pipi kanan kiri si kakek.
"Kabar Kakek gimana?" Tanya Anya duduk di sebelah Kakek.
Sepupu-sepupu Anya pun menyapanya, mereka lebih dewasa dari Anya. Sudah ada juga yang di titipi satu perusahaan oleh kakek, contohnya Kak Raka. Karena dia yang paling dewasa.
"Kabar kakek baik.. Selalu sehat.." Jawab Kakek Tomo.
"Syukur deh kalau kakek sehat-sehat.. Jaga kesehatan ya kek.. Jangan keseringan main golf.." Lanjut Anya sambil berbisik.
"Kamu ini bisa saja.." Kakek Tomo terkekeh dengan candaan kecil cucu nya.
Tapi percakapan seru ini harus berakhir, karena acara utama sudah dimulai dan Kakek lah yang mengisi suara.
Anya di ajak menyambut tamu Alea yang tak lain rekan bisnisnya.
Namun mata Anya tertuju pada cowok yang tak asing baginya.
Dan sialnya kami mendekat ke arah mereka.
"Selamat malam.." Sapa Alea.
"Ahh.. Mrs. Alea, selamat malam.." Jawab tamu di depannya.
Anya masih menatap diam pada cowok di depan nya.
"Ahh, perkenalkan ini anak saya Anya.." Setelah bercakap-cakap, Alea memperkenalkan Anya.
Anya menoleh pada Alea, Alea mengoge agar Anya memberi salam.
"Ah, halo.. Saya Anya Oktaviani.." Sapa Anya.
"Wahh, cantiknya.. Ohh iya ini juga anak saya yang kedua Abian Danuarta.." Ternyata tamu yang diajak bicara oleh Alea adalah orang tua Abian.
"Halo tante, saya Abian Danuarta.." Sapa Abian pada Alea.
"Abian tinggi ya.. Tampan juga.." Puji Alea.
"Makasih tante.." Ucap Abian.
Anya melotot saat ibunya memuji cowok yang selalu memberinya hukuman disekolah.
Mama gak salah gitu.
"Abian sama Anya ngobrol gih.. Tante mau bicara sama orang tua kamu.." Ujar Alea tiba-tiba membuat Anya semakin membulatkan matanya.
Yang benar saja.
"Saya permisi om tante.. Ma, Anya ke taman dulu.." Pamit Anya pada mereka yang di ikuti oleh Abian.
"Anya.." Panggil Abian, karean jalan Anya sangat cepat.
Mereka tiba di taman yang terletak diluar hotel.
"Ngapain lo ikutin gue?" Ketus Anya.
Astaga, Anya masih saja bersikap seperti ini pada nya.
"Kan tadi tante Alea yang nyuruh gue buat sama l... "
"Cukup.." Ucapan Abian disela oleh Anya.
Mereka duduk di bangku depan air mancur.
"Lo gak bawa jaket?" Tanya Abian yang melihat Anya mengenakan dress lengan pendek.
"Bawa, tapi di mobil.." Jawab Anya datar.
Abian melepaskan jas nya dan memakaikannya ke bahu Anya.
"Apa sih?" Anya menepis tangan Abian.
"Ini di luar, lo bisa masuk angin.." Jawab Abian yang berhasil meletakan jas nya di bahu Anya agar tertutup.
"Oke, gue pinjem bentar." Ucap Anya tanpa ingin berdebat. "Gak nyangka gue ketemu lo di luar sekolah.." Lanjut Anya menoleh menatap Abian sebentar lalu kembali menatap air mancur.
"Sama, gue juga gak nyangka.. Tapi bisa aja kita ketemu diluar sekolah kalo lo Terima tawaran gue waktu itu.." Jawab Abian yang berhasil membuat Anya kembali menatapnya.
Abian tersenyum.
"Gak usah senyum.. Lo jelek." Anya menutupi sebagian wajah Abian dengan satu tangannya.
Abian terkekeh.
Anya sangat menggemaskan..
.
.
. Tbc.Bonus Anya Oktaviani
KAMU SEDANG MEMBACA
Anya Oktaviani (SLOW UP)
Teen FictionJangan lupa follow akun author yaa 🥰🥰 Cerita baru lagi nih.. Jangan lupa tambah ke cerita favorit kalian 😊 Typo bertebaran 🙏🙏 Semoga gak moodyan ya nulis nya 😁😁😁🙏🙏.. Mohon maaf bila ada kesamaan dalam Nama, tempat dllnya.. Ini real ceri...