Hujan masih saja turun dengan deras, Anya masih di tempat kost Abian. Yang sekarang sudah berganti baju, memakai sweater milik Abian yang kebesaran. Juga celana yang ke dodoran
Hari ini rasa nya Abian bahagia banget, dari tadi cowok itu tidak berhenti menertawakan Anya.
Sekarang Anya sedang kesal, dan memilih duduk di pojok sofa berusaha menjauh saat Abian mendekat.
Ternyata Abian masih menyebalkan.
"Maaf deh.. Jangan marah dong.." Bujuk Abian terus mendekati Anya.
"Gak. Jangan deket-deket sama gue." Ucap Anya kesal.
"Iya gue minta maaf.. Masa gak di maafin sih.. Baru beberapa jam jadian kok marahan lagi kan gak lucu." Ucap Abian yang menyandarkan kepalanya di punggung Anya.
"Emang gak ada yang lucu.. Lo nya aja nyebelin, pake banget." Anya menjawab dengan ketus.
Kini kedua tangan Abin menyusup ke sela-sela tanga Anya dan memeluk tubuh mungil Anya.
"Ihh.. Jangan peluk-peluk." Anya memukul tangan Abian agar melepaskan pelukannya.
"Gak mau.." Jawab Abian yang bersikeras.
Anya menghela nafas, dan diam.
Abian menoleh agar bisa melihat Anya-nya.
"Maaf yaa.. Hmm." Bujuk Abian lagi, "Gak gitu lagi deh.." Lanjutnya.
"Beneran?" Tanya Anya menoleh pada Abian.
Abian tersenyum lalu menganggukkan kepala.
Anya pun ikut tersenyum, lalu menyandarkan tubuhnya didada Abian.
"Bian, gue pulangnya gimana?" Anya bertanya dengan matanya yang melihat keluar jendela.
Hujan tak kunjung berhenti.
"Nginep aja." Jawab Abian enteng.
Plak..
"Sakit Anya.." Abian mengusap tangan kirinya yang di pukul Anya. Lumayan keras.
"Lo ngomong gak jelas.."
"Kan lo nanya tadi sama gue.. Dan gue jawab."
"Tapi jawaban lo itu gak bener."
"Apa yang lo pikirin saat gue jawab gitu, hmm?" Abian menatap Anya yang kini tengah terkejut.
Wajah Anya memerah, malu.
"E-engga, gue gak mikirin apa-apa.." Jawab Anya mengelak. Memalingkan wajahnya ke sebelah kanan.
Memilih menatap tembok bercat warna abu-abu, dari pada wajah tampan Abian.
"Gue becanda.."
Abian mengusap pipi kiri Anya dengan ibu jarinya."Gak lucu candaan lo.." Anya menepis tangan Abian.
"Reaksi lo lucu.. Gemes gue liat nya." Tanpa aba-aba Abian memeluk tubuh Anya.
Gadis itu terkejut namun tak lama memukuli dada Abian sembari berusaha melepas pelukan cowok ini.
"Haha.. Udah, udah.. Gue minta maaf.." Abian semakin erat memeluk Anya-nya.
Sekarang Anya diam. Hangat, itu yang Anya rasakan.
"Tunggu sebentar lagi.. Kalau reda gue anterin lo pulang ya.." Ucap Abian dan Anya mengangguk.
"Tadi katanya lo ada tugas ya?" Tanya Anya yang ingat dengan ucapan Abian saat mereka menuju kost Abian.
"Ahh, gue lupa.. Makasih sudah mengingatkan." Abian melepaskan pelukannya lalu mengecup kening Anya, "Gue ambil buku dulu sebentar." Lanjut Abian dan berjalan menuju kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anya Oktaviani (SLOW UP)
Teen FictionJangan lupa follow akun author yaa 🥰🥰 Cerita baru lagi nih.. Jangan lupa tambah ke cerita favorit kalian 😊 Typo bertebaran 🙏🙏 Semoga gak moodyan ya nulis nya 😁😁😁🙏🙏.. Mohon maaf bila ada kesamaan dalam Nama, tempat dllnya.. Ini real ceri...