Bab 32

38 3 0
                                    

"Pantai?" Tanya Anya saat dirinya keluar dari dalam mobil dan mendapati pemandangan pantai yang luas.

Suara deburan ombak terdengar.

Abian juga menyusul keluar dari dalam mobil, menghampiri Anya yang sudah berjalan ke bibir pantai.

"Gimana?" Tanya Abian setelah langkahnya seimbang dengan Anya.

Anya menoleh menatap Abian, "Gak nyangka.. Gue kira lo mau ajak main kemana."

Abian mengacak rambut Anya pelan, "lo seneng?" Tanya Abian.

Anya menganggukkan kepalanya, "Tentu saja.. Terimakasih~" Ucap Anya sambil memeluk lengan kiri Abian.

Mereka berdua berjalan di tepi pantai, terkadang air laut hampir mengenai sepatu mereka.

Anya memeluk Abian, hal itu juga membuat Abian membalas pelukan Anya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anya memeluk Abian, hal itu juga membuat Abian membalas pelukan Anya.

Melihat Anya yang kembali tersenyum membuat Abian ikut merasa senang, namun tanpa Anya tau sebenarnya Abian sedang memikirkan sesuatu.

"Mau cari makan?" Tanya Abian dengan tangan yang masih melingkar dipinggang Anya.

Anya mengangguk.

"Yukk.." Ajak Abian lalu pelukan mereka terlepas, tapi tangan Abian langsung menggengam tangan Anya.

Menautkan jarinya dengan jari milik Anya, berjalan menuju restoran yang tidak jauh dari sana.

"Mau pesan apa?" Tanya Abian memberikan buku menu pada Anya.

"Mau spagetti seafood saja, minum nya air putih dulu." Jawab Anya, lalu menutup buku menu nya.

Abian mengangguk, lalu memesan yang Anya pilih dan pilihan dirinya.

Mereka duduk di dekat jendela, dengan pemandangan luar yang langsung mengarah ke pantai.

Beberapa menit berlalu hingga makanan mereka pun tiba.
"Selamat menikmati." Ucap pelayan.

"Terimakasih.." Jawab Anya, lalu pelayan itu pergi.

"Selamat makan sayang." Ucap Abian yang membuat Anya mematung, matanya menatap Abian dengan memicing.

Abian terkekeh melihat itu.

"Ayo makan." Suruh Abian, terdengar suara dengusan dari Anya.

"Selamat makan juga." Ucap Anya.

Abian lagi-lagi terkekeh.

Selesai makan, mereka kembali berjalan menyusuri bibir pantai. Dengan tangan yang saling bertaut.

Anya Oktaviani (SLOW UP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang