Bab 30

49 5 0
                                    

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, namun terasa lambat. Sudah hampir satu bulan berlalu, dan begitu juga dengan hubungan Anya dan Abian.

Hubungan mereka baik-baik saja, hanya. Terkadang masih ada beberapa murid yang masih membicarakan tentang mereka, yang masih tidak percaya jika Abian pacar Anya.

Setelah kejadian dihukum waktu itu sama Pak Randy, kadang Anya masih suka terlambat kesekolah. Dan hanya di beri hukuman ringan bersihin kelas, bukan kelasnya tapi kelas lain.

Tapi gak papa Anya lebih milih di hukum seperti ini, dari pada harus bersihin kamar mandi atau gedung olahraga lagi.

Capeknya double, kalo cuma bersihin kelas kan dikit gak terlalu luas. Abian juga selalu nungguin Anya sampai selesai dan pulang bersama.

Mau pacarnya ketua OSIS, atau anak kepala sekolah. Tetep aja gak mempan pasti dihukum lagi. -_-

Pulang sekolah Abian ngajak main, tapi mampir dulu ke tempat kostnya. Lagi pula selama sebulan ini mereka belum jalan berdua, paling Abian yang sering main ke rumah Anya.

"Masuk dulu ya." Ajak Abian setelah sampai di tempat kostnya.

Anya mengikuti di belakang Abian, setelah pintu kamar kost ke buka. Mereka berdua masuk, Anya langsung duduk di sofa.

"Mau minum gak?" Tanya Abian sambil megang pintu kulkas.

"Mau, haus.." Jawab Anya yang di angguki Abian.

Abian membawa minuman kaleng dari dalam kulkas, lalu berjalan menuju Anya dan memberikan satu kaleng untuk Anya.

"Makasih..." Ucap Anya sambil tersenyum lalu meminumnya, karena sudah dibuka oleh Abian.

"Iya.." Abian mengusap kepala Anya pelan. "Tunggu bentar ya gue simpen tas dulu di kamar sambil bawa sweater." Lanjut Abian.

Cowok itu menyimpan kaleng minumnya, lalu masuk ke dalam kamar sambil membawa tasnya.

Anya menunggu dengan santai di sofa senderan, lalu Abian keluar dan memberikan sweater pada Anya.

"Pake biar gak masuk angin." Ucap Abian dan Anya menurut lalu memakainya.

"Kegedean.." Ucap Anya, Abian terkekeh.

"Gak papa, pake aja." Jawab Abian, "ya udah yuk, jalan sekarang." Lanjut Abian.

"Ayok.." Anya langsung berdiri dengan antusias.

Abian terkekeh lagi melihat tingkah Anya. Gemas.

Abian Menjingjing helmnya juga punya Anya, membiarkan Anya keluar lebih dulu lalu dirinya sambil mengunci pintu.

Mereka turun jalan ke parkiran motor, tak lupa Abian membantu memakai helm untuk Anya. Abian langsung menaiki motornya dan mengulurkan tangannya, agar mempermudah sang pacar naik.

"Mau jalan kemana?" Tanya Anya.

Motor sudah melaju keluar pelataran kost Abian, membelah jalanan yang ramai. Angin sore ini cukup sejuk, gak pernah terpikirkan sama sekali oleh Anya akan mengalami hal seperti ini.

Itu juga bersama dan karena Abian.

Abian melihat ada pameran atau semacamnya di ujung jalan sana.

"Ke sana mau gak?" Tunjuk Abian ke depan.

"Apanya?" Anya malah bertanya balik.

Abian menghela nafas.

"Main disana mau gak?" Tanya Abian sekali lagi.

"Ohhh, boleh ayok." Jawab Anya, pasalnya saat tadi Abian nanya yang pertama. Anya lagi fokus ngeliat jalanan sama nikmatin udara sore.

Abian mengangguk melakukan motornya sedikit kencang membuat Anya memeluk Abian kencang.

Anya Oktaviani (SLOW UP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang