Bab 39

33 3 0
                                    

"Harap tenang
Sedang ujian"

Setiap lorong koridor sekolah ada tanda seperti itu, yap. Hari ini hari pertama ujian dimulai.

Kelas IPA dan IPS di campur, mereka juga duduk satu bangku satu orang. Yang di isi 20 murid setiap kelasnya, makin sulit aja buat nyontek.
(Mau bilang jangan di tiru, tapi itu secara alamiah suka ada😁)

Sekolah terasa sepi, semua murid fokus pada lembaran soal di atas meja masing-masing. Hingga bel istrahat bunyi barulah terasa gaduh, semua saling membicarakan soal-soal tadi sembari ada yang pergi ke kantin juga ada yang memilih ke perpustakaan.

Anya dan Kala duduk di kantin setelah memesan makanan, otaknya terkuras jadi Anya lapar. Kala yang menelungkup di atas meja menghela nafas berat.

Pesanan mereka pun datang, "Kala? Bangun.." Anya menggoyangkan sedikit bahu Kala, dan gadis itu menegakan kembali tubuhnya.

"Pusing kepala gue, Tiba-tiba ini otak jadi ngeblank pas liat soal.." Keluh Kala sembari menyantap makanannya.

"Hmmm.." Jawab Anya menganggukan kepalanya menanggapi Kala yang terus misuh-misuh, padahal baru hari pertama dan masih ada empat hari lagi.

Anya yakin, kupingnya pasti melebar karena mendengar keluhan Kala.

"Lo gak pusing?" Pertanyaan Kala ini sebenarnya gak perlu di jawab, karena sudah jelas jawabnya.

"Pusing." Benar, Anya juga merasakan pusing makanya Anya ke kantin beli bakso. Siapa tau otaknya sedikit membaik.

"Tapi, lo anteng-anteng aja semenjak keluar ruangan." Lanjut Kala.

"Kalau gue misuh kaya lo, yang ada capek.. Tenaga gua buat mikir tar abis." Jawaban Anya membuat Kala berpikir sejenak.

"Bener juga ya, harusnya lo tadi bilang ke gue dong.. Jadi kan tenaga gue buat mikir bakal masih ada." Anya memutar bola matanya jengah mendengar jawaban Kala.

"Ya ampun Kala.." Anya gemas sekali sama Kala, " Udah, cepet makannya.. Gue mau ke perpus nih." Lanjut Anya.

"Ngapain lo ke perpustakaan? Tumben." Tanya Kala.

"Mau isi ulang otak gue." Jawab Anya lalu meminun airnya setelah selesai menghabiskan makanan. "Lo kalau gak mau ikut, gue tinggal.." Lanjut Anya yang hendak berdiri di tahan Kala.

"Tunggu bentar napa sih.. Minum dulu gue." Ucap Kala lalu meminum minuman nya sampai habis.

Kala mengelap mulutnya dengan tisu lalu berdiri dan berjalan cepat untuk menyusul Anya yang sudah berjalan keluar kantin.

"Abian." Gumam Anya saat melihat sang pacar ada di Koridor sebrang lapangan, sedang berjalan sambil membawa buku catatan.

"Anya, lo mau samperin Abian?" Tanya Kala yang sekarang sudah di samping Anya, dan melihat tatapan temannya ke arah Abian.

"Enggak, Abian juga pasti mau fokus.. Gue gak ganggu dulu deh." Jawab Anya yang kembali berjalan ke tempat tujuannya tadi, setelah melihat Abian yang masuk ke ruang OSIS.

Kala hanya ber o ria namun tetap mengikuti Anya kedalam perpustakaan, Kala juga ikut mengambil buku yang sama dengan Anya.

Buku mata pelajaran yang jadwal jam kedua ujian nanti, buku kimia.

Anya kembali menghapal beberapa unsur kimia yang mungkin ada di dalam soal beserta rumusnya, terkadang Anya mencatat sesuatu di nota kecilnya itu.

Dan Kala terkejut, sejak kapan Anya membawa nota kecil itu?

Anya Oktaviani (SLOW UP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang