Bab 12

53 2 0
                                    

"Ngapain lo ketawa?" Ketus Anya.

"Gak.. Gak papa." Jawab Abian menahan senyumnya.

Kesal.

Abian selalu ngeselin.

"Mau sambil jalan-jalan? Duduk diam begini udara udah kerasa dingin." Ajak Abian sambil berdiri.

"Ya.." Jawab Anya juga langsung berdiri, namun karena tiba-tiba bangun. Kaki Anya terkilir dan hampir jatuh.

"Aw.. Aw.." Ringis Anya merasa sakit di pergelangan kaki kirinya.

Abian memegang bahu Anya dan membantunya duduk kembali.

Abian jongkok dibawah Anya bertumpu dengan lututnya.

"Biar gue liat.. " Ucap Abian sambil mencoba meraih kaki Anya.

"Engga.." Jawab Anya dengan tegas sambil menahan Abian. "Gak usah.."

"Biar gue periksa dulu kaki lo nya.." Kekeh Abian.

Anya mencoba menggerakan kakinya, "Ssstt aw.. Aw.." Lalu Anya meringis.

"Sakit kan? Biar gue periksa dulu oke.." Anya menyerah dan menganggukan kepalanya, membiarkan Abian melihat pergelangan kakinya.

Dan benar saja pergelangan kaki Anya biru.

"Ini bengkak.. Kita ke rumah sakit ya.." Ucap Abian lalu berdiri.

"Engga.. Gak mau.. Nanti juga baikan." Anya ini memang keras kepala.

"Ini bahaya Anya.." Dan Abian yang kekeh karena khawatir. "Lo bawa ponsel?" Tanya Abian lagi. "Lo kirim pesan sama Ibu lo atau sodara lo.. Kabarin kaki lo terkilir.. Kalo emang lo gak mau pergi sama gue.." Lanjut Abian.

Anya mengangguk sebagai jawaban dirinya bawa ponsel, tapi Anya tidak kunjung mengeluarkannya.

Abian mengusap wajahnya kasar, lalu memegang bahu Anya lembut.
"Anya.. Ini bahaya.. Kita ke rumah sakit okee?" Abian mencoba kembali membujuk Anya. Dan kali ini Anya mengangguk.

Abian menghela nafas lega.

Lalu Abian berjongkok membelakangi Anya.

"Ngapain?" Tanya Anya heran.

Ya ampun..

Untung Abian penyabar.

"Ya gendong lo lah.. Emang lo kuat jalan?" Jawab Abian sambil menoleh ke Anya.

"Gak ada cara lain apa?" Tanya Anya lagi.

Abian menghela nafas lalu berbalik menghadap Anya dengan posisi jongkok.

"Terus lo mau gendong di depan?" Abian malah bertanya balik yang langsung dapat gelengan kepala dari Anya, "makanya.. Gue gendong di belakang aja.." Lanjut Abian dan kembali membelakangi Anya.

Dengan ragu Anya mengulurkan tangannya di bahu Abian, dan Abian menggendong Anya dari belakang.

"Aww sakit kaki gue.." Ringis Anya karena kakinya bersentuhan dengan paha Abian.

"Sorry.. Gue bakal jalan pelan-pelan.." Ucap Abian.

Abian berjalan perlahan sesuai ucapannya menuju parkir mobil yang tak jauh dari taman, karena mobil keluarga Abian ada disana.

"Stop.." Ucap Anya membuat Abian berhenti. "Pake mobil gue aja.." Lanjut Anya.

"Ya udah oke.. Mobil lo di parkir dimana?" Tanya Abian.

"Lo bisa turunin gue dulu? Gue mau telpon dulu.." Abian pun menurunkan Anya dengan perlahan.

Anya berdiri bersandar pada dinding karena harus berdiri dengan satu kaki, juga kaki yang sakitnya dia angkat.

Anya Oktaviani (SLOW UP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang