Bab 61

23 3 0
                                    

Namun sialnya, apa yang sebelumnya baik-baik saja. Hari ini berantakan, Anya bangun kesiangan lagi.

Akibatnya?

Semalam setelah bertemu dengan Abian dan jalan-jalan sebentar, Anya meneruskan nonton drakor di laptopnya dan itu membuatnya lupa waktu.

Alhasil tidur larut banget, dan bangun kesiangan.

Dengan terburu-buru, Anya menuruni anak tangga.

"Neng, Hati-hati takut jatuh." Ucap Bibi yang sedang beres-beres di ruang tengah.

"Aku langsung berangkat ya Bi, gak sarapan.. Udah telaatt.." Jawab Anya sambil berlari keluar rumah, namun merasa ada yang lupa Anya kembali masuk, "Bibi, bilangin Mama, aku berangkat.." Lanjutnya dan kembali keluar.

Bibi hanya bisa menggelengkan kepalanya, namun bibi juga tidak sempat memberitahu jika Alea sudah berangkat tadi pagi karena ada meeting di luar kota.

Anya mengendarai mobilnya dengan menambah kecepatan, berharap bisa datang tepat waktu.

Namun entah kesialan apa lagi, tiba-tiba jalanan jadi macet. Anya mengacak rambutnya gusar, mencoba menghubungi Kala yang ternyata cewek itu sudah tiba di sekolah.

Anya ingin menghubungi Abian, namun ragu.

Anya menatap jam yang melingkat di pergelangan tangannya, dirinya menghela nafas prustasi.

Terlambat.

Anya memukul setir mobilnya.

Dan hanya pasrah akan bertemu Abian di gerbang nanti.

Setengah jam kemudian.

Mobil Anya tiba di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat, tidak ada Abian. Hanya ada pak satpam saja di pos, mungkin karena sudah mulai masuk pelajaran pertama.

Tinn..

Anya membunyikan klakson mobilnya, dan pak satpam muncul dari dalam pos.

Terlihat pak satpam menggelengkan kepalanya, Anya keluar dari mobil dan menghampiri pak satpam yang terhalang gerbang sekolah.

"Pak.. Tolong sekali ini aja.. Bukain saya gerbangnya yaa.." Anya memohon pada pak satpam.

"Kamu ini, pacarnya aja ketua OSIS tapi tetep kesiangan begini." Ucap pak satpam yang membuat Anya berdecak.

"Ayolah pak.. Tolong sayaa..." Anya masih tidak menyerah.

Bahkan saat di kemacetan tadi, Abian sempat menghubungi nya dan Anya akhirnya jujur akan datang terlambat.

Abian menyuruhnya agar tetap datang kesekolah, dan tentu saja Anya menurut.

Namun sekarang tertahan oleh pak satpam.

Anya masih berusaha meluluhkan pak satpam agar membuka gerbangnya, juga menyebut nama Abian agar cepat di buka.

Hey.

Dan benar saja.

Gerbang di buka oleh pak satpam, dengan cepat dan tanpa pikir panjang. Anya masuk kembali ke mobilnya dan melajukan melewati gerbang lalu berhenti di parkiran siswa.

"Bapak tulis nama kamu di buku ini ya.." Ucap pak satpam menunjukan buku yang selalu Abian bawa.

Anya menghela nafas pasrah dan mengangguk.

"Kamu juga tidak bisa ikut mata pelajaran pertama, jadi tunggu disini sampai bel berbunyi.. Atau diam di perpustakaan dan bapak yang antar kamu kesana." Lanjut Pak satpam.

"Di perpustakaan aja pak." Jawab Anya dengan cepat.

Lebih baik disana, dari pada harus di pos.

Anya bisa membaca atau mendengarkan musik pakai headset bluetooth.

Anya Oktaviani (SLOW UP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang