Chapter 59

11 0 0
                                    

Setelah melihat kepergian gadis itu, saat itu pula membuat Arvin hanya terdiam saja. Sepertinya, moodnya sedang rusak. Kedua temannya juga tidak ada yang berani untuk mengajaknya berbicara. Karena sudah mengerti seperti apa perasaan pria itu saat ini.

Sesaat, ponsel Kevin berdering.

Dilihatnya, ada panggilan masuk dari orang rumahnya.

"Ada apa bik ?"

".........."

"Apa ?" Reaksi Kevin begitu shock mendengarkan.

".........."

"Ya-yaudah, sekarang bibi shareloc aja. Aku ke sana sekarang."

"Ada apa ?" Tanya Azka.

"Luna hilang. Gue harus cari dia sekarang."

"Ya udah, gue ikut."

Kevin mengangguk.

"Gue juga ikut." Sahut Arvin.

"Tapi, lo udah gapapa ?" Tanya Azka.

"Ya gapapa lah. Apaann sih !"

"Ya udah, yuk."

Kevin pun langsung menuju parkiran bersama kedua temannya.

Lalu masuk ke dalam mobil.

Mobil pun meluncur ke jalanan raya dengan kecepatan maksimal.

***

Tampak sepasang remaja sedang beberlanja dipusat perbelanjaan. Dengan sebuah troli yang sudah dipenuhi banyak macam barang belanjaan.

Bima dan Naiara.

Setelah selesai mengisi perut mereka tadi, Naiara meminta Bima untuk menemaninya membeli keperluannya sehari-hari.

"Nih, barang yang harus kamu beli." Naiara menuliskan beberapa barang keperluannya itu diponsel Bima.

"Ok."

"Ya udah, kalo gitu kamu ke sana." Menunjuk ke arah berlawanan. "Aku ke sana ya.."

"Iya."

Mereka berdua pun berpisah untuk mencari barang-barang yang sudah dicatatnya tadi.

Dari kejauhan, seorang gadis kecil sedang berusaha untuk mengikuti Naiara. Tapi dikarenanakan suasana dipusat berbelanjaan itu begitu ramai, sehingga gadis kecil itu tidak dapat menemukan keberadaan Naiara.

Untuk itu gadis kecil itu hanya bisa menunggu tidak jauh dari toko itu agar bisa bertemu dengan Naiara.

***

Setelah tiba diparkiran pusat perbelanjaan, Kevin pun langaung berlari terburu-buru menghampiri baby sitter adiknya itu.

"Gimana bi ?"

"Masih belum ketemu, den. Maafin bibi ya den, bibi gak bisa jaga Luna dengan baik."

"Ya udah, kita cari lagi. Bibi cari satpam, minta bantuan sama mereka juga."

"Baik den."

Mereka semua pun berpencar untuk mencari keberadaan adiknya Kevin.

Kamu dimana sih Luna ?

Wajah Kevin begitu khawatir. Matanya tiada hentinya bertualang mencari keberadaan adik satu-satunya itu. Ia tidak mau terjadi apa-apa lagi terhadap adik kesayangannya.

***

Seorang pria yang sedang sibuk berbelanja, tanpa sadar beberapa wanita memperhatikannya. Maklum, matanya hanya fokus ke catatan yang diberikan oleh gadisnya. Naiara.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang