Sesuai dengan janjinya kemarin, hari ini Alex menemani Naiara jalan-jalan. Meskipun tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih, tapi Alex tidak tega melihat wajah cemberut gadis itu.
"Makasih ya, udah nepatin janjinya."
"Makasihnya ntar aja."
"Habis ini kita mau kemana ?"
"Kamu maunya kemana ?"
"Ketemu Arvin boleh ?"
Alex menatapnya kesal.
"Oops.."
"Habisin dulu tuh minumannya."
Naiara pun menyeruput minumannya. Ia manut saja apa yang dikatakan Alex, hingga membuat Alex gemas sendiri melihatnya.
Setelah minumannya habis, mereka kembali ke dalam mobil. Melanjutkan perjalanan ke suatu tempat. Tempat tujuan yang ingin diberitahukan Alex kepada gadis itu.
"Kita mau kemana ?"
"Nanti kamu juga tau sendiri "
Mobil melaju dengan kecepatan maksimal, melewati sepanjang jalanan raya.
Hingga area perkotaan sudah tidak lagi nampak.
Saat ini sepanjang jalanan yang dilewati hanya persawahan, perkebunan, perbukitan yang ada di kiri kanan mereka. Kemudian berakhir dengan area laut di sebelah kanan mereka.
Sekitar empat jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.
Tetapi dikarenakan kelelahan selama di perjalanan tadi, membuat Naiara terlelap.
Melihat gadis itu tertidur pulas, Alex pun segera membangunkannya sebelum hari semakin sore. "Naiara.. Bangun.. Kita udah sampai. Ayo turun."
Sambil mengucek-ngucek kedua matanya, Naiara pun mengikuti Alex yang sudah turun terlebih dahulu.
Mereka tiba tepat di depan sebuah rumah minimalis nan sederhana di sebuah pedesaan yang tempatnya mungkin sangat jauh dari kota.
Penduduk sekitar juga sepertinya para warga nelayan. Karena terdapat berbagai macam perlengkapan untuk menangkap ikan di laut.
"Yuk.."
"Ini rumah siapa ? Keluarga kamu ? Katanya kamu cuma tinggal sendirian".
Tanpa respon, Alex langsung meraih tangan Naiara, segera membawanya masuk.
"Kamu.. Gak beneran mau nyulik aku, kan ?" Ocehnya lagi.
Tetap tidak ada respon dari Alex.
Sebelum masuk, Alex melihat keadaan di sekitar untuk memastikan keberadaan mereka aman atau tidak.
Naiara semakin penasaran. Ingin bertanya, tapi percuma. Alex juga tidak meresponnya.
"Kamu tunggu di sini." Alex menyuruh Naiara duduk menunggu di luar. Sementara ia sendiri segera masuk mencari keberadaan orang rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Non-Fiction"Oyy.. ! Lo manusia apa bukan ?" Teriak seseorang yang tidak jauh dari belakangnya. Dengan cepat, Naiara menghapus air matanya. Seseorang itu pun mendekati Naiara. Ia tidak terlihat seperti dalam kondisi sadar sepenuhnya. "Ooh, ternyata lo manusia."...