Pasal 1, wanita selalu benar.
Pasal 2, jika laki² bersalah "kembali ke pasal 1".
Pasal 3, jika wanita bersalah, laki² lebih bersalah.
Karena.. "kembali ke pasal 1""Sebenarnya kamu mau bawa aku kemana sih, Vin ?" Tanya Naiara yang masih menutup matanya, sembari diiringi Arvin.
Tanpa menjawab, Arvin membawanya ke sebuah kamar tamu. Lalu segera membuka penutup mata gadis itu.
"Aku ingin mengabulkan permintaan kamu di sini. Yang selama ini kamu harapkan."
"Kenapa di sini ?" Naiara bingung sendiri.
"Pokoknya kamu tunggu di sini dan jangan kemana-mana. Okey ?" Arvin beranjak keluar kamar.
Naiara hanya manut saja. Ia melakukan apa yang diperintahkan Arvin padanya.
Beberapa saat kemudian, seseorang membuka pintu kamar itu. Naiara yang sedari tadi sudah tidak sabar dengan kejutan apa yang akan diberikan kepadanya pun segera membalikkan tubuhnya dengan penuh semangat.
Ia pikir orang itu adalah Arvin, ternyata bukan.
Seseorang itu membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi hingga menitikkan air matanya, saking terharunya. Ia masih merasa tidak percaya dengan apa yang ada di hadapannya saat ini.
"Mama.."
"Naiara.."
Keduanya pun langsung berlari dan saling berpelukan dengan sangat erat. Melepas rasa kerinduan yang selama ini saling mereka pendam satu sama lain.
Bagaimana tidak. Bertahun-tahun mereka terpisahkan, tanpa bisa saling menghubungi. Dan baru sekarang ibu dan anak itu dipertemukan kembali.
"Ini mama kan ? Mamanya Naiara." Terasa mimpi rasanya bisa bertemu dengan mamanya.
"Iya sayang. Ini mama."
"Mama kemana aja selama ini ? Naiara kangen banget sama mama."
"Mama juga, sayang. Maafin mama ya sayang."
Setelah saling melepas rindu dan berbincang-bincang, Arvin pun masuk kembali ke dalam kamar menghampiri mereka.
"Makasih ya, Arvin.. Kamu sudah mempertemukan tante sama Naiara." Sembari mendekap Naiara, karena Naiara masih belum mau melepas pelukannya pada Cindy. Sang mama.
• Cindy Azalia
Dikarenakan Arvin masih belum percaya sepenuhnya dengan Cindy, lalu ia pun menarik kembali tangan Naiara dan mencoba untuk menghalangi kedekatan mereka.
"Vin.. Kenapa kamu malah ngejauhin aku dari mama sih ?"
"Maafin aku, Nai. Kamu percaya kan, sama aku ?"
"Iya. Tapi, aku masih gak ngerti maksud kamu yang tiba-tiba kayak gini."
"Maafin Arvin, tante. Tapi Arvin mau nagih janji tante yang kemarin. Apa tante udah bisa jelasin, kenapa tante lebih memiliki tuk ninggalin anak tante daripada membawanya ikut bersama tante ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Kurgu Olmayan"Oyy.. ! Lo manusia apa bukan ?" Teriak seseorang yang tidak jauh dari belakangnya. Dengan cepat, Naiara menghapus air matanya. Seseorang itu pun mendekati Naiara. Ia tidak terlihat seperti dalam kondisi sadar sepenuhnya. "Ooh, ternyata lo manusia."...