Salah satu bodyguard tiba dengan terburu-buru menghampiri bos besar mereka.
"Lapor bos. Gudang senjata kita kosong."
"Apa ?" Segera bangun dari posisi duduknya.
"M-maafkan kami bos."
Maka, langsung saja bos besar itu memukuli pria itu.
"Sepertinya mereka sudah mengetahui keberadaan senjata-senjata itu bos. Dan mereka juga merusakkan semua cctv yang ada disana."
Maksud kata 'mereka' adalah Frans bersama Cindy.
"Saya tidak mau tau, pokoknya cari sampai dapat ! Kalau bisa, bawa anak itu."
"B-baik bos."
Bos besar itu adalah Aldrich. Ia menempatkan semua senjata-senjata yang telah dikumpulkannya begitu lama ditempat yang sudah disembunyikannya dengan baik. Tapi sayangnya, masih ada yang bisa menemukannya.
"Kalian ikut saya !" Ajaknya pada beberapa bodyguardnya yang lain.
Gara-gara kehilangan senjata-senjata itu, membuat Aldrich ketar-ketir. Ia tidak bisa tenang sebelum mendapatkan kembali barang miliknya.
***
"Ini semua barangnya madam. Kita sudah berhasil mendapatkannya kembali." Ucap Frans.
"Good job Frans. Sudah bisa saya bayangkan gimana ketar-ketirnya wajah si pria tua itu."
Madam itu ialah Valentina Leonore. Mamanya Deana. Big boss mafia yang paling ditakuti dan disegani, dan juga sangat melindungi keluarganya.
Ia juga merupakan musuh terbesarnya Aldrich. Karena sampai saat ini Aldrich masih belum bisa mengalahkan Valen meski dengan berbagai cara. Termasuk pernah menyiksa anak dan menantunya itu.
***
Di rumah yang tak berpenghuni, terdapat seorang pria sedang mencari-cari sesuatu. Mulai dari beberapa laci meja maupun laci lemari pakaian.
Meski masih belum mendapatkan hasil. Pria itu tidak menyerah dan terus mencari.
Walau keadaan rumah itu sangat gelap, tapi dengan sentar kecil yang dibawanya, bisa membantunya memberi sedikit penerangan.
***
Deana yang baru menyelesaikan pertemuannya dengan para investor, seketika melihat keberadaan sang mama sedang pergi bersama beberapa orang. Dari beberapa orang itu ada yang dikenalnya.
Ia hanya merasa aneh saja. Sejak kapan mamanya itu mengenal Frans. Padahal, dulu ketika mereka sering bertemu, Frans maupun Cindy tidak pernah membahasnya.
Karena penasaran, Deana pun mengikuti mereka menggunakan mobilnya secara perlahan agar tidak ketahuan.
Setelah tiba, begitu mereka berdua turun dan memasuki sebuah gedung. Deana juga ikut turun. Tapi ia kesulitan untuk masuk, karena dijaga begitu ketat oleh para bodyguard.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Non-Fiction"Oyy.. ! Lo manusia apa bukan ?" Teriak seseorang yang tidak jauh dari belakangnya. Dengan cepat, Naiara menghapus air matanya. Seseorang itu pun mendekati Naiara. Ia tidak terlihat seperti dalam kondisi sadar sepenuhnya. "Ooh, ternyata lo manusia."...