Apa itu dunia bagi seseorang ?
Di setiap jantung yang berdetak adalah detik berharga bagi seseorang yang lainnya.Gadis itu masuk ke dalam ruangan dengan membawa sebuah koper yang diterimanya dari pedagang tadi. Kemudian diserahkannya kepada bos besar.
"Bagaimana hasil transaksinya ?"
"Sampai saat ini masih aman. Tidak ada yang mencurigai kita."
"Bagus. Tidak salah saya memilih kamu dalam melakukan pekerjaan ini. Silahkan dibuka."
Gadis itu pun membukakan koper yang dibawanya.
Betapa bahagianya reaksi Aldrich dan para rekan-rekannya melihat isi dari koper itu.
Kemudian dibukakannya lagi beberapa box lainnya.
Reaksi Aldrich tetap memperlihatkan wajah yang sama. Ia tertawa puas dengan hasil yang didapatkannya.
"Oh iya, mereka juga ingin menukar tawanan kita dengan tiga kali lipat dari ini. Dan mereka juga memberikan kita batas satu minggu. Setelah lewat dari itu, mereka akan membatalkannya. Jadi, bagaimana bos ?"
"Berapa banyak yang mereka pinta ?"
"Satu, bos."
"Baiklah. Kamu atur saja. Saya serahkan semuanya sama kamu."
"Tapi bos.. Tawanan yang mereka pinta bukan salah satu dari ibu dan anak itu."
"Maksud kamu ?"
"Mereka menginginkan tawanan yang bernama Naiara, bos."
"Naiara.." Pikirnya, kenapa mereka bisa tahu nama gadis itu. "Baiklah. Saya harus memikirkannya dulu. Kamu bisa pergi sekarang."
"Permisi bos."
Setelah menyelesaikan tugasnya hari ini, gadis itu pergi untuk beristirahat. Memeriksa ponselnya, lalu segera mentransferkan uang yang barusan diterimanya ke seseorang.
Aldrich mulai berpikir, keputusan apa yang harus dipilihnya. Antara menukarkan tawanannya atau membatalkannya.
Kalau batal, dia akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan yang lebih dari yang dia dapatkan saat ini.
Tapi, ada hal yang membuat seorang Aldrich bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Bagaimana bisa ketua dari kelompok pedagang itu mengenal Naiara dan mengetahui kalau seorang Aldrich sedang menyekapnya. Siapa mereka sebenarnya ?
Hal itu yang ada dalam pikirannya Aldrich saat ini.
***
Sementara itu, Arvin beserta kedua temannya sudah tiba di lokasi tempat Naiara disekap.
Ketiga pria itu pun langsung berpencar sesuai dengan yang mereka rencanakan sebelumnya.
Satu persatu para bodyguard yang sedang berjaga, mereka kalahkan secara diam-diam agar tidak menimbulkan keributan.
"Vin, lebih baik lo fokus cari Naiara. Biar mereka, kita berdua yang hadapi." Ucap Kevin, nafasnya terengah-engah menghadapi para bodyguard yang menyerang mereka.
"Ya udah, kalian hati-hati."
Arvin pun segera mencari jalan lain yang tidak dijaga oleh para bodyguard. Meski ada beberapa yang menyerangnya. Tetapi ia harus mengalahkannya, agar bisa menyelamatkan Naiara.
Ternyata tidak hanya pria saja yang menjadi bodyguard ditempat itu, wanita juga ada. Tubuh mereka sangat besar dan tinggi. Apalagi wanitanya sangat kuat dan sulit untuk dikalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Non-Fiction"Oyy.. ! Lo manusia apa bukan ?" Teriak seseorang yang tidak jauh dari belakangnya. Dengan cepat, Naiara menghapus air matanya. Seseorang itu pun mendekati Naiara. Ia tidak terlihat seperti dalam kondisi sadar sepenuhnya. "Ooh, ternyata lo manusia."...