⚠️ HANYA FIKSI ⚠️
TYPO 🙏
HAPPY READING.….Chika kecil sekarang berusia 8 bulan. Dia bayi yang sangat aktif tidak bisa diam, selalu penasaran dengan hal baru. Chika kini sudah bisa merangkak bahkan menaik-naikan pantatnya seperti yang akan berdiri. Chika sedang asik bermain diawasi oleh sang bunda.
"Da... Da ...da" Chika menghampiri Shani sambil merangkak.
"Apa sayang coba bilang lagi!" Rayu Shani.
"Da..daa" Chika menunjuk² dirinya.
Mata Shani berkaca-kaca, kata pertama yang anaknya ucapkan itu adalah memanggil dirinya."Hikksss...hiksss, sayaaangg" Chika melihat bundanya menangis, malah ikut menangis.
"Huwaaaaa... Da..daa" teriak Chika.
"Suuuuttt, sayang kok malah ikut nangis sih" heran Shani.
"Tenang ya, bunda disini kan. Kita vidcall Ayah yaa". Shani segera mengambil ponselnya.
Tuuttt... Tuuutt...
"Assalamu'alaikum, ayah"
"Wa'alaikumsalam, eh cantiknya ayah. Kenapa Bun? Kok kaya abis nangis kamu?"tanya Cio.
" Aku terharu yah, dia manggil aku daa...daaa, gitu."
"Anak ayah udah bisa ngomong??? Coba bilang ayah sayang" Chika hanya terdiam di pelukan Shani.
"Aaayah" ucap Shani mencontohkan pada Chika.
"Yayah" Chika pun mengikuti nya.
"Anak ayah" Cio pun terharu mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Chika.
" Sebahagia itu Bun," lanjut Cio. Chika mengetuk-ngetuk ponsel Shani.
"Kenapa sayang hmm?? Nyuruh ayah pulang ya?" Chika hanya tersenyum manis.
"Nanti ayah pulang ya cantik, tunggu ayah"
"Ya udah yah, bunda mau ngasih mam dulu. Bentar lagi jamnya bobo siang juga."
"Oke Bun, dadah cantiknya ayah muachhh"
"Dadah ayah" ucap Shani.
"Sekarang mam yu" Shani mendudukkan Chika di babychair miliknya.
Menu makan siang Chika saat ini adalah bubur dengan protein ikan salmon serta brokoli."Bismillah, aaaa" Chika melahap makanannya.
"Pinter banget anak bunda mamnya abis nih. Makasih ya udah pinter mam nya."
Chika tersenyum sambil memainkan sendok dan menepuk-nepuk nya ke mangkok yang telah kosong.
Sore hari
Apalagi kegiatan Chika disore hari selain makan dan mandi sore.
"Mandi ya sayang" ajak Shani.
"Huwaaa... Da daa huwaa" Chika menggelengkan kepalanya tanda penolakan darinya.
"Kenapa sih cantiknya bunda, ga mau mandi" Chika masih betah dalam pelukannya karena ia sekarang baru saja terbangun dari tidurnya.
"Ya udah peluk dulu aja ya, muachh. Nih sambil mimi" Chika terus menatap mata indah milik bundanya itu.
Shani merasakan damai kala ditatap anaknya seperti itu. Dalam mata anaknya itu dia melihat pertemuan mereka dulu. Kejadian yang sangat memilukan. Namun menjadi kebahagiaan bagi dirinya. Sesekali Chika memainkan bibir bundanya itu dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya memegang botol susu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Milikku [END]
Teen FictionTak selamanya keluarga itu harus terbentuk dari ikatan darah yang sama.