53

2.7K 307 15
                                    

⚠️ HANYA FIKSI ⚠️

TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!








Cio terus menenangkan Chika yang panik karena cairan itu tidak berhenti keluar dari hidungnya.

"Ayaahh hiksss hiksss."
Tangan Cio menyumbat hidung Chika dengan tissue.
Sementara Christy terus menangisi Chika yang ada disampingnya.

"Kakaak..."

"Jangan nangis dek, Kakak gak apa-apa." Ucap Chika.

CEKLEK

"Loh kakak???" Shani menghampiri Chika.

(Kenapa harus kesini sih Bun?) Batin Cio.

"Yah Kakak kenapa?"

"Bundaaa ininya gak mau berhenti hiksss hiksss..." Adu Chika pada Shani. Sementara Cio semakin panik apa yang harus dia jawab jika Shani bertanya tentang Chika.

"YAH!!! KENAPA CHIKA?" Tanya Shani.

"G ga tau Bun, ayah gak tau. Pas bangun tiba-tiba kaya gini." Bohong Cio.

"Mana sayang, ada yang sakit kak?" Tanya Shani.

"Pusing Bun." Shani segera memeluk Chika, dalam benaknya tentu banyak pertanyaan yang dia miliki. Bukankah Chika sudah sembuh dan diperbolehkan pulang oleh dokter, tapi apa yang dia lihat sekarang sepertinya Chika tidak dalam kondisi yang sehat.

"Bundaa kakaakk kenapa?" Tanya Christy anak itu terus menangis.

"Adek tenang dulu ya. Bunda mau bawa Kakak ke rumah sakit."

"Biar ayah aja Bun, kamu di rumah aja." Ucap Cio, dia tidak akan membiarkan Shani tau penyakit Chika saat ini. Sebelum dia berusaha sendiri mendapatkan pengobatan yang terbaik untuk Chika.

"Kenapa kamu larang aku? Cukup kemarin kamu larang aku. Dia anak aku juga yah, bunda berhak tau apa yang sebenarnya terjadi sama dia. Atau... Kamu nyembunyiin sesuatu dari bunda?" Tanya Shani.
Cio mulai gelagapan, tangannya mengusap dahi yang bercucuran keringatnya.

"Udah ayo kak." Cio dengan cepat menggendong Chika. Dan keluar dari kamar. Sementara Chika kebingungan sebenarnya ada apa dengan dirinya dan juga orang tuanya saat ini.

"Yah, tunggu kamu apa-apaan!!! Shani mengejar Cio yang sudah turun lebih dulu. Christy pun ikut menyusul Shani.

"Huwaaaaaaa Kakaaaakkk..."
Namun Shani kalah cepat dengan Cio yang langsung pergi menggunakan mobilnya tanpa berpamitan sama sekali pada Shani.

"YAAAHHH!!!" Teriak Shani saat melihat kepergian mobil Cio.

"Apa yang kamu sembunyikan dari aku yah hiksss hiksss. Chika kenapa hiksss." Shani menjatuhkan tubuhnya ke lantai.

"Bundaaaaaa hiksss hiksss..." Ucap Christy yang langsung memeluk Shani.

"Adek, sini sayang." Shani memangku Christy dan berpindah duduk di sofa ruang tamu.

"Kakak hikksss hiksss kenapa bunda?" Tanya Christy.

"Bunda juga gak tau sayang," Shani mengusap pipi Christy.

"Ayah bawa Kakak kemana Bun hiksss hiksss... Adek mau ikut Kakak bundaaaa..."
Shani hanya terdiam hatinya merasa sakit karena sikap Cio yang sama sekali seperti tidak menganggap keberadaannya, dan seolah Chika tidak butuh akan kehadirannya rasa curiga semakin menyelimuti Shani.

***

Di mobil

"Ayah, kakak mau bundaa..." Ucap Chika dia terus menatap Cio penuh tanya kemana sebenarnya dia akan dibawa.

Hanya Milikku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang