01. Other

555 52 1
                                    

Berita soal kekacauan yang terjadi di rumah sakit dengan cepat tersebar. Namun, Jeonghan dan Soonyoung berusaha untuk menutupi kebenaran dari cerita yang mereka lihat langsung. Siapa yang akan percaya ada orang yang bisa mengeluarkan bola cahaya dari tangannya lalu merusak kamar inap.

Jadi mereka bilang pada media jika ada konsleting listrik yang mengakibatkan kebakaran serta ketahanan bangunan yang rawan sehingga terjadi kerusakan pada tembok.

Untuk pasien tadi sudah dipindahkan ke ruangan lain yang lebih terisolasi, keadaannya kembali tak sadarkan diri jadi mereka tak bisa bertanya apa-apa tentang bagaimana pria itu melakukan hal tadi.

Selama pemeriksaan Jeonghan hanya diam, bahkan sampai sekarang Jeonghan masih termenung memikirkan kondisi pasiennya sementara Soonyoung sibuk menjelaskan keadaan pada anggota kepolisian lain yang tadi datang ke rumah sakit.

Terdengar ketukan sebelum pintu dibuka, tampak seorang pria dengan setelan jas labor berwarna putih berjalan cepat ke tempat di mana Jeonghan duduk termenung sementara Soonyoung masih sibuk menjelaskan pada ketua divisinya sembari melirik ke arah pria yang menghampiri Jeonghan.

"Are you okay, bro?" tanya pria itu langsung.

Jeonghan mengangguk, "aku baik Josh, hanya sedikit syok."

"Aku saja terkejut saat mendengar beritanya, aku langsung nencarimu ketika tahu kau ada di lokasi kejadian," tutur orang yang dipanggil dengan sebutan 'Josh' oleh Jeonghan.

Ia adalah rekan Jeonghan sejak mereka menempuh pendidikan tinggi sekaligus rekan kerja di rumah sakit hanya berbeda tempat, Joshua fokus meracik obat saja. "Bagaimana bisa terjadi konsleting? Padahal rumah sakit ini belum lama direnovasi."

Jeonghan menoleh ke arah Soonyoung yang berjalan keluar dari ruangan. Ia tak bisa berbohong pada Joshua, ia yakin Joshua akan percaya padanya sehingga langsung saja Jeonghan ceritakan seluruh hal yang terjadi secara gamblang. Reaksi Joshua sama bingungnya dengan Soonyoung tadi, bahkan ia menganga karena tak percaya.

"Itu sungguhan? Bagaimana mungkin?"

"Sungguh. Awalnya aku tidak percaya tapi orang itu benar-benar mengeluarkan cahaya dari tangannya, kebakaran itu juga akibat dari cahaya itu."

"Dia mencoba menyerang kalian?" tanya Joshua penasaran, ia ingin sedikit menggunakan sisi imajinasinya.

Jeonghan menggeleng, lebih tepatnya ia tidak tahu apakah tujuan dari orang tadi mengeluarkan cahaya dan mengarahkannya pada Jeonghan dan Soonyoung. Dari apa yang ia lihat, pria itu seperti tidak bisa mengontrol dirinya sampai bola cahaya itu terbang tak tentu arah dan hampir mengenai Jeonghan dan Soonyoung. Ia merinding memikirkan kalau bola cahaya itu sampai mengenai dirinya, mungkin ia hanya akan tinggal nama.

Pintu ruangan diketuk lagi, kali ini seorang perawat masuk dan berkata, "dokter Jeonghan, pasien di ruang isolasi sadar kembali."

Langsung saja Jeonghan berdiri, ia berjalan cepat diikuti oleh Joshua. Melihat Jeonghan yang sibuk, Soonyoung yang baru siap menjelaskan situasi pada ketua tim juga melangkah cepat menyusul Jeonghan dan Joshua yang bergerak menuju ruang rawat isolasi.

Jeonghan langsung masuk, Soonyoung yang hendak masuk ditahan oleh Joshua.

"Hanya dokter yang boleh masuk," ucap Joshua dingin.

Lantas Soonyoung menunjukkan kartu nama dan surat tugasnya di depan wajah Joshua, "saya polisi yang bertanggungjawab atas kasus ini, saya juga berhak masuk ke dalam ruangan."

Alis Joshua menukik, ia geram soal apakah polisi ini tidak tahu tentang etika perawatan pasien. Sebelum muncul perdebatan di antara dua orang itu, seorang pria bertubuh besar berjalan cepat ke arah mereka lalu berhenti dan memberi hormat pada Soonyoung.

✔Even If The World Ends Tomorrow [SEVENTEEN] Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang