21. Kerusakan

159 25 0
                                    

"Sepertinya aku tidak bisa menerbangkan kapalnya lagi."

Wonwoo berujar setelah memeriksa mesin dan bagian kendali kapal, ia menatap lesu pada banyak kerusakan yang timbul karena ulahnya yang memaksakan kapal ini untuk terbang menghampiri yang lain.

"Aku sudah menggunakan seluruh daya kapal," lanjut Wonwoo, ia mengusap peluh lalu meletakkan obeng di atas tombol kendali kapal.

Seungcheol dan Myungho ada di dekatnya, membantu Wonwoo memperbaiki kerusakan yang terjadi.

Myungho menghela napas pasrah, jarak mereka dengan pantai sangatlah jauh. Tidak mungkin mereka akan menyeret kapal sebesar ini sampai ke dekat pantai.

"Jika mau mengembalikan fungsi terbang pun perlu waktu. Aku butuh solder, Soonyoung apa kau–"

Wonwoo menahan ucapannya begitu sadar dengan apa yang sudah terjadi antara ia dan Soonyoung. Sejak peristiwa itu tidak ada tanda-tanda Soonyoung akan kembali menuju kapal.

Mingyu bilang akan mencari Soonyoung.

"Tidak apa-apa Wonwoo, aku juga akan memikirkan cara lain," kata Seungcheol menenangkan.

Wonwoo mengangguk lalu melanjutkan pekerjaannya.

Sementara itu di tempat lain, Mingyu, Dokyeom dan Seungkwan bergerak mencari keberadaan Soonyoung. Mereka juga akan sekalian mencari air yang entah di mana adanya.

Seungkwan dan Mingyu berjalan bersisian dengan Seungkwan memegang api di tangannya sementara Dokyeom berubah menjadi burung hantu untuk memanfaatkan kemampuan pengelihatan malam agar pandangan mereka menjadi lebih baik.

Sekarang ini sudah larut, udara juga semakin dingin. Bahkan Mingyu masih menggigil karena udara dingin menyerang. Ia khawatir pada Soonyoung yang pergi entah kemana, sendirian tanpa pakaian hangat pula.

Berjalan agak jauh, mereka melihat sosok Soonyoung yang tengah berjongkok di depan tebing sambil mengorek-ngorek tanah. Langsung saja Mingyu melangkah maju dan berseru, "senior!"

Soonyoung menoleh, melihat siapa yang memanggilnya. Orang-orang itu berjalan mendekat dengan wajah senang. Soonyoung tak mengindahkan mereka, masih melanjutkan kegiatannya.

Dokyeom mengubah dirinya menjadi manusia kembali, ia melihat bekas galian di beberapa tempat di mana mereka menginjakkan kaki. Seungkwan mengamati apa yang Soonyoung lakukan, ia penasaran.

"Kau sedang apa senior? Kami mencari-carimu," kata Mingyu lagi.

Soonyoung bergerak membelakangi mereka. "Oh."

Seungkwan merotasikan bola matanya, orang ini masih marah rupanya. Ia berjalan, lalu berjongkok di depan Soonyoung untuk melihat lebih dekat apa yang pria itu lakukan.

Pupil mata Soonyoung melebar karena api Seungkwan memberinya penerangan sehingga bisa melihat lebih jelas, tangannya menangkup ke dalam lubang yang ia gali. Lalu ia naikkan dengan hati-hati sebelum menghisap jejak air ia berhasil ia kumpulkan dari lubang-lubang itu.

Mata Seungkwan berbinar, ternyata Soonyoung sedang mencari air.

"K-kau menemukan air!" serunya bersemangat.

Soonyoung berdiri, tersenyum sinis, "tentu saja, apakah kapten kalian yang bernama Seungcheol itu bisa melakukan yang seperti ini? Haha."

Untung saja tidak ada Wonwoo ataupun orang-orang yang berpotensi bertengkar dengan Soonyoung karena membela Seungcheol di depannya.

"Bagaimana kau melakukannya hyung?" tanya Dokyeom penasaran.

Mereka mengikuti langkah Soonyoung, bergerak lurus ke arah kanan. Soonyoung memperhatikan sekitar lalu berjongkok, yang lain mengikuti.

✔Even If The World Ends Tomorrow [SEVENTEEN] Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang