59. Peta Rahasia

93 11 0
                                    

Setelah memujuk beberapa kali pada anggota tim ekpedisi barulah Jongho mendapatkan jawaban sesuai kehendaknya. Ya meski atas paksaan dan ucapan pasrah dari mereka karena tindakan Jongho, ia merasa senang. Untuk itu tanpa ragu ia memimpin langkah kelimanya menuju teluk rahasia yang keberadaannya jarang diketahui orang-orang.

Tempatnya terletak di bagian tenggara pulau, perlu waktu agak lama karena jalur yang mereka tempuh ialah jalanan tebing yang sempit dan terjal. Salah pijakan sama seperti mengantarkan nyawa pada malaikat maut.

Tepat di sebalik batuan besar terdapat bagian yang menjorok ke dalam. Jongho yang berada di paling depan berusaha mendorong batu yang menjadi penanda tempat, Seungcheol yang berada di belakangnya spontan membantu sampai batu itu bergeser dari posisinya.

Hap. Brak.

Nyaris!

Satu detik saja Mingyu dan Chan terlambat merespon sudah pasti Seungcheol dan Jongho sudah terjun bebas menghantam bebatuan tajam di bawah. Keduanya bernapas lega dilanjutkan dengan Jongho yang melangkah masuk ke dalam gua kecil, tempat rahasia yang tersembunyi di balik tebing.

Satu per satu mereka masuk sampai semuanya tiba dengan aman. Mingyu memposisikan dirinya agak merunduk, menyesuaikan tinggi gua yang kecil bagi orang sepertinya. Lalu Jongho kembali memimpin jalan dengan mengarahkan mereka semua melintasi beberapa lorong sempit yang akhirnya membawa mereka pada ruang lain di dalam gua yang volumenya lebih besar.

Soonyoung melengos, jauh-jauh mereka dibawa ke tempat ini namun tak ada apapun yang bisa Jongho tunjukkan selain area hampa yang berbau lembab.

"Sekarang apa?" tuturnya.

Wonwoo melirik sinis pada Soonyoung, memberi kode agar pria itu tak berkomentar macam-macam.

"Tunggu sebentar, aku agak lupa tempatnya," balas Jongho jujur. Tangannya diletakkan di samping telinga, membentuk seperti corong sembari berusaha mendengarkan suara dari lorong-lorong sempit di sekitar mereka.

Soonyoung mulai khawatir, formasi mereka sangat tidak tepat kalau sampai tersesat di tempat ini. Tidak ada yang ahli nagivasi seperti Jihoon, apalagi bisa menyelinap melalui celah sempit seperti Dokyeom.

Cukup lama menangkap suara sekelilingnya Jongho terkesiap begitu yakin kalau lorong di sebelah kiri ialah jalan yang harus mereka tuju.

"Ayo!" katanya yang langsung mengambil langkah.

Tak punya pilihan lain selain mengikuti jejak Jongho, Chan yang duluan menyusul menggantikan posisi yang tadinya diisi oleh Seungcheol. Segera mereka melangkah cepat sampai di mana suara riak air terdengar bergemuruh. Di depan mereka terdapat aliran air yang tercurah dari atas.

"Hyung semua bisa berenang kan?" tanya Jongho memastikan.

Semuanya melirik satu sama lain dan mengangguk. Belum sempat bertanya tujuan Jongho berkata seperti itu, orang yang dituju malah duluan melompat ke dalam aliran air.

"Jongho!"

Wonwoo berseru, langsung melompat mengikuti Jongho sebelum akhirnya Seungcheol serta anggota lain menyusul. Tubuh mereka terbawa arus air yang rupanya merupakan air terjun, semuanya terombang-ambing mengikuti aliran air sampai membawa mereka jatuh pada ceruk dalam yang berada tepat di mana mereka melompat tadi.

"Huaa!" Wonwoo yang duluan menyembulkan kepala keluar dari air, pandangannya buram mengamati sekitar.

Tak lama Seungcheol terlihat, pria itu langsung meraih kerah pakaian Wonwoo dan membawanya berenang ke tepi sebelum arus air membawa mereka lebih jauh.

Soonyoung menggeret tubuh Chan sementara Mingyu yang sudah berada di bantaran mengulurkan tangan untuk membantu mereka.

Mendongak ke atas, Seungcheol baru sadar kalau tempat di mana mereka melompat tadi berada di sebalik air terjun. Jika dipandang sekilas tidak akan disangka ada tempat semacam itu. Ia berbalik ketika Wonwoo telah berdiri, ia langsung terperangah melihat pemandangan di depan yang tak bisa disangka.

✔Even If The World Ends Tomorrow [SEVENTEEN] Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang