16. Kekuatan

181 22 0
                                    

Jeonghan menyadari apa yang Dokyeom katakan benar adanya, ketika ia hendak menangangi luka Joshua tampak luka itu sudah tertutup rapat, hanya menyisakan bekas sayatan saja. Sepanjang ia menjadi dokter ia tak pernah percaya dengan teori biokinesis ataupun sistem regenerasi cepat. Namun, begitu melihat tangannya yang mulus tanpa ada bekas luka ia merasa bahwa benar hal-hal semacam itu ada, ya walaupun dalam bentuk kekuatan mistis.

Beralih dari Joshua, kini Jeonghan berada di bilik lain tempat Mingyu diamankan. Pria itu belum sadar sejak dinaikkan ke atas kapal. Seungkwan berada di dekatnya sembari menangkup tangan untuk memunculkan api sebagai sumber kehangatan di sana. Ada Myungho juga yang menyiapkan ramuan untuk Mingyu ketika sadar nantinya.

Sementara anggota lain berada di atas kapal, Chan, Jun dan Dokyeom sibuk membersihkan geladak kapal yang kotor bekas bertempuran. Bau amis merebak begitu matahari semakin terik. Wonwoo, Soonyoung dan Seungcheol berada di ruang kendali untuk memperbaiki beberapa sistem seperti fungsi senjata pada kapal yang akan diaktifkan guna menghalau musuh.

Kembali pada Mingyu, Jeonghan menempelkan tangannya pada dada Mingyu untuk merasakan detak jantung pria itu. Tak lama Mingyu sadar, Seungkwan langsung heboh menggerakkan tangannya mengikuti ke mana Mingyu bergerak.

"Kau merasakan sesuatu?" Tanya Jeonghan begitu Mingyu membuka mata, dari tafsirannya Mingyu juga sempat tenggelam dan menelan cukup banyak air.

Mingyu meremas dadanya yang terasa sesak, ia mengangguk lalu mendongak, "bagaimana keadaan Joshua hyung?"

"Kau ini baru sadar tapi malah mengkhawatirkan orang lain," celoteh Seungkwan sembari mengecilkan ukuran api di tangannya.

Mingyu meringis, samar-samar ia mengingat lagi kejadian apa begitu ia melompat ke dalam air. Niatnya ingin menyelamatkan Joshua malahan ia yang terbawa arus dan tenggelam.

"Dia menyelamatkanku," tutur Mingyu.

Yang lain menatap heran bagaimana mungkin malah Joshua yang menyelamatkan Mingyu padahal dia sendiri dengan terluka.

Brakk

Pintu bilik dibuka dengan kasar, tampak Joshua berdiri sembari menekan perutnya yang terasa nyeri sambil tersenyum senang. Kemudian ia mengarahkan tangannya pada Seungkwan, mereka terkejut dengan apa yang terjadi selanjutnya.

"Haha, ternyata aku seorang pengendali air."

Seungkwan melongo karena api di tangannya berganti dengan jejak air. Lantas Joshua terhuyung mendekati mereka dan langsung duduk di sebelah Mingyu, ia tergelak seakan peristiwa sekaratnya tadi tidak pernah terjadi.

"Ah, mereka tadi amatir sekali, menusuk asal-asalan. Tidak kena organ vital."

Jeonghan melengos, rasanya ia menyesal menangis takut kehilangan tapi kelakuan Joshua malah menyebalkan seperti ini.

"Kau bisa sembuh karena aku punya kekuatan biokinesis bodoh, jika tidak pasti tubuhmu sudah dibuang ke dalam laut seperti mayat-mayat para penjahat tadi."

"Biokinesis itu apanya fotosintesis? Saudara atau apa?"

Lalu pertanyaan dari Seungkwan membuat Jeonghan menepuk dahinya frustasi. Ada-ada saja.

"Mereka sepupu jauh," sahut Joshua asal-asalan, Seungkwan mengangguk polos.

Mingyu dan Myungho tak habis pikir dengan kelakuan orang-orang ini.

"Jadi siapa saja yang mendapatkan kekuatannya hari ini?" tanya Myungho, mulai berhitung dengan menunjuk Joshua dan Jeonghan, "Joshua hyung pengendali air, Jeonghan hyung biokinesis."

"Dokyeom bisa berubah menjadi burung camar," lanjut Seungkwan.

"Sebenarnya kekuatan yang kita miliki ini didapatkan berdasarkan apa? Maksudku aku bisa biokinesis karena pekerjaanku bersangkutan dengan penyembuhan, itu berhubungan. Lalu Joshua pengendali air karena dia meracik obat?" Jeonghan merasa tak yakin dengan pendapatnya sendiri.

✔Even If The World Ends Tomorrow [SEVENTEEN] Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang