14. Elemental

173 23 0
                                    

Tim penjelajah berjalan pulang menuju kapal. Beruntungnya perjalanan mereka lancar tanpa ada hambatan berarti, mereka berhasil membawa beberapa jenis tumbuhan serta jamur yang bisa dimakan. Mereka juga berhasil menemukan sumber air bersih, langsung saja Mingyu dan Seungcheol menampungnya dengan daun-daun hutan berukuran besar.

Karena hal itu pulalah mereka memutuskan untuk bermalam di pulau ini. Namun sayangnya tidak ada satu pun di antara tim penjelajah yang berhasil menemukan kekuatan mereka, yang dominan bergerak melindungi adalah Seungcheol, Chan dan Mingyu.

"Ahooy!" Jun berseru ketika melihat tim penjelajah kembali dari hutan.

Tim penjelajah kompak membalas lambaian tangan dari Jun dengan seruan, "ahooy" berbarengan.

Mereka yang ada di atas kapal bergerak turun untuk membantu tim penjelajah membawa barang yang mereka bawa dari dalam hutan.

"Chan, kau harus tau kalau Jun hyung bisa bicara dengan kera," adu Seungkwan begitu melihat Chan.

Chan menurunkan kayu yang ia bawa dengan kekuatannya, membawa kayu dalam jumlah banyak tak masalah baginya dengan kekuatan yang ia miliki sekarang.

"Hah? Bukannya sejak dulu?" tanya Chan merasa tak heran.

Jun menatap sinis pada Chan, "ini sungguhan ya, kekuatanku bisa berkomunikasi dengan kera."

"Pulau ini aman, kita bisa membuat api unggun dan bermalam di pulau ini," ujar Seungcheol memimpin.

Perkataannya disetujui yang lain. Mereka langsung membentuk tim kecil untuk berbagi tugas. Mereka yang memasak adalah Seungkwan, Dokyeom dan Joshua. Yang bertugas membuat api unggun adalah Mingyu dan Myungho. Jun, Wonwoo dan Soonyoung bergerak menyusuri pantai sedangkan sisanya menyimpan barang-barang yang dibawa dari dalam hutan.

"Kita melakukan apa?" tanya Wonwoo pada Soonyoung yang duduk di atas batu karang, ia sibuk dengan bait dan senar.

"Kita akan memancing," balas Soonyoung sambil memeriksa apakah yang ia kerjakan sudah benar.

Wonwoo mengikuti apa yang Soonyoung lakukan sementara Jun menatap ngeri pada cacing yang menggeliat di dalam daun yang ia bentuk seperti mangkuk. Entahlah, ia merasa merinding karena bisa mendengar suara berbisik yang tampaknya berasal dari dalam kumpulan para cacing itu.

"Kau baik Jun?" tanya Wonwoo karena melihat pria itu tak bergerak sedikit pun.

Jun menoleh pelan ke arah Wonwoo, "aku tidak tahu aku memang gila atau apa, tapi aku merasa seperti para cacing ini bicara padaku."

Soonyoung mengambil umpan dari mangkuk daun yang dipegang Jun, ia mengabaikan apa yang Jun katakan lalu memasang umpan pada bait dan melemparkan senar pancingnya ke dalam laut. Jun bergidik ngeri lalu memberikan mangkuk daun itu pada Wonwoo agar tak merasa bersalah mengabaikan para cacing itu.

Merasa ada yang menarik kailnya, Soonyoung dengan cepat menggunakan kekuatannya menarik kail pancing menuju permukaan bersamaan dengan seekor ikan yang telah memakan umpan.

"Yaaak! Lepaskan, ikannya kesakitan!" Jun berseru sambil menutup telinga, dengan jelas ia mendengar ikan yang baru ditangkap Soonyoung itu berteriak minta dilepaskan.

Sementara itu di depan badan kapal api unggun sudah menyala, Jihoon dan Myungho memindahkan beberapa bara api untuk membuat tungku memasak. Dokyeom bersiap dengan panci besar hasil tangan Soonyoung yang melelehkah besi-besi senjata lalu membentuknya menjadi beberapa perkakas yang berguna.

"Aku tidak melihat Wonwoo, Sonyoung dan Jun. Di mana mereka?" tanya Seungcheol, ia baru siap membereskan barang bawaan.

Myungho yang menyusun batu karang menjadi tungku menjawab, "mereka katanya sedang menyusuri pantai, tidak tahu apa yang dikerjakan."

✔Even If The World Ends Tomorrow [SEVENTEEN] Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang