72. Accendio

87 10 3
                                    

Triger Warning⚠️Kekerasan brutal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Triger Warning⚠️
Kekerasan brutal

Mendapatkan perintah, Seungkwan yang dalam pengaruh hipnotis segera bergerak. Sekujur tubuhnya panas dengan kobaran api. Dery membawa kalung ke hadapan Gyuseok, mencari tahu cara kerja benda itu agar bisa memindahkan kekuatan elemental tanah.

Steven marah-marah di tempat, menyerang bongkahan es tempat di mana Joshua bersembunyi dengan petir berharap serangan itu bisa sampai pada Joshua dan membuatnya mati tersetrum sementara Yeosang diam mengamati langkah Seungkwan yang meninggalkan bekas terbakar. Kekuatan yang juga sama menakjubkan.

Target pertama yang terlintas di otak Seungkwan saat ini ialah Gyuri. Gadis itu babak belur dikeroyok sekelompok zombie, ia meringkuk di tanah melindungi bagian vital.

"Seungkwan sadarlah!" seru Jun.

Ia nekat mengcengkram tungkai Seungkwan untuk memperlambat pergerakan pria itu. Tak memperdulikan tangannya yang kini terbakar karena api yang keluar dari pori tubuh Seungkwan.

Tentu Seungkwan tak peduli dengan ucapan Jun. Ia menatap garang, menyerang Jun sehingga pria itu melepaskan kaki Seungkwan. Jun mengerang, tangannya terbakar terkena lahar panas. Mungkin sekarang nyaris hangus.

Para zombie bergerak menjauhi Gyuri, lekas dia mencoba bangkit dengan rasa nyeri menghujam seluruh badan. Matanya terbelalak saat melihat sosok Seungkwan dengan kobaran api besar berdiri tak jauh darinya. Susah payah ia berdiri, berusaha melarikan diri.

Melihat targetnya kabur, Seungkwan mengangkat tangan ke udara hingga muncul bola lava di tangannya yang terbidik ke arah Gyuri. Sebuah serangan melesat.

Tubuh Gyuri ambruk karena dorongan, tanpa diduga Terra melindunginya, menjadikan tubuhnya sebagai tameng agar Gyuri tak terkena serangan. Akibatnya gadis itu merintih, luka bakar parah tercipta dari serangan Seungkwan.

"Terra," lirih Gyuri, ia menggenggam tangan sang saudari, berusaha membawanya menjauh. Belum lagi Terra bisa bangun ia terkena serangan lainnya yang membuat sekujur tubuhnya melepuh, terbakar oleh magma.

Tak lagi peduli pada keselamatan, Gyuri sibuk memaksa Terra untuk bangkit sambil menyiram tubuh Terra dengan pasir untuk memadamkan api yang berkobar, membakar.

Seungkwan bergerak mendekati dua gadis itu, target selanjutnya adalah Gyuri. Sebuah bola magma kental muncul di sela jarinya. Sepersekian detik sebelum serangan diluncurkan tubuhnya dihantam dari samping sehingga serangan itu melenceng.

Suara lengkingan terdengar disertai kepakan kuat untuk memadamkan api yang membakar kedua belah sayapnya. Dokyeom segera mengubah wujudnya menjadi manusia kembali dan berguling di pasir. Tak jauh ada Seungcheol yang bersiaga dengan senjata.

Melihat adanya bantuan Jun berupaya bangkit, setidaknya ia harus menjauh dari medan pertempuran.

"Ck, mengganggu saja," keluh Yeosang. Gerakan tangannya memicu aktivitas para burung bangkai dan mayat hidup.

✔Even If The World Ends Tomorrow [SEVENTEEN] Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang