Katakan saja kalau tindakan Terra dan Gyuri ini adalah hal nekat. Begitu siuman dan mendapati dirinya berada di atas kapal yang posisinya menjauhi pulau Gyuri langsung panik. Kegelisahannya bertambah begitu melihat bagaimana erupsi gunung membumbung tinggi membuat warna pulaunya dominan dengan merah.
Pergerakannya yang hendak keluar dari kapal dicegah oleh Jun dan Terra. Melihat bayangannya di air Gyuri langsung lemas, trauma masa kecil membuat kepalanya langsung nyeri disertai sesak napas seolah tengah tenggelam.
Terra menggenggam tangan saudarinya, ia menatap ke arah pulau dan menoleh pada Jun.
"Memang jelas pulau dalam bahaya," ungkap Jun setelah Terra bicara padanya tentang keadaan pulau, keadaan mereka pun sebetulnya sedang berada dalam bahaya karena sejak letupan pertama ombak di lautan ini gejolaknya sangat tidak stabil.
"Aku harus kembali."
Jun melotot mendengar perkataan Terra, ia menggeleng.
"Itu berbahaya!" telaknya.
"Kekuatan elemen tanah sedang jatuh sekarang, jika dibiarkan seluruh pulau akan hancur."
Jun tidak tahu apa yang tengah berlaku di pulau itu sekarang, namun yang jelas resikonya lebih besar jika mereka kembali ke pulau. Ditambah belum ada tanda-tanda Seungcheol dan yang lainnya akan menyusul, tidak ada yang melindungi mereka.
Belum memutuskan, tahu-tahu Terra sudah melompat ke dalam air. Gyuri berseru, merasa deja vu dengan tindakan Terra barusan. Kemudian sebisa mungkin ia melawan rasa takutnya untuk ikut terjun ke dalam air, persis seperti apa yang ia lakukan dua belas tahun yang lalu.
Jun mengerang frustasi, telinganya menangkap suara lengkingan dari dalam air.
"Tuan Gyuri!" Ayah Jongho berteriak ketika melihat Gyuri menceburkan diri, Jongho panik.
"Jangan khawatir, kami akan kembali," kata Jun yang lalu turut masuk ke dalam air.
Ia menyelam, melihat Gyuri yang berusaha agar dirinya tidak tenggelam namun tindakan itu malah membuatnya jatuh semakin dalam. Terra menyelam mengejarnya.
Merasakan frekuensi suara rendah di sekitarnya Jun balas berbicara hingga tampak sepasang paus berenang mendekat ke arah mereka. Salah seekornya paus dengan kulit logam yang mereka jumpai tempo waktu.
Terra berhasil menggapai Gyuri, didekapnya Gyuri yang sudah lemas. Kemudian Jun mengarahkan sang paus sehingga mereka bertiga di bawa ke permukaan. Gyuri menarik napas dalam dan memuntahkan air yang tertelan dalam dirinya sementara Terra mengamankan posisi mereka.
"Kita benar-benar kembali ke pulau?" tanya Jun memastikan. Terra mengangguk.
Sesudahnya Jun menepuk punggung paus dua kali, berkata soal tujuan mereka disertai semburan air pada lubang di atas kepala paus.
Ombak besar membuat si paus terseret hingga masuk jauh ke dalam pulau, sekaligus menyapu area pantai hingga pepohonannya tumbang. Tiga orang itu tergeletak di balik reruntuhan pohon, Terra sibuk memastika keadaan saudarinya begitupun sebaliknya.
Di sisi lain para nahkoda tengah bergulat melawan ombak, gempurannya menubruk perisai pelindung hingga muncul gejolak tinggi membawa seluruh kapal terombang-ambing mengikuti arus. Memang ombak yang mereka rasakan tidak separah dengan hantaman ombak pada pesisir pantai namun lokasi mereka masihlah ada di perairan dangkal yang menyebabkan badan kapal tersapu menuju area pantai.
Di atas kapal Jeonghan berupaya menyembuhkan Hansol, tangannya gemetar usai Soonyoung mendorongnya agar tak terus berkorban pada Hansol. Tak lama Hansol membuka matanya, bangkit dan menatap sekeliling.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Even If The World Ends Tomorrow [SEVENTEEN] Selesai
Fanfiction"Bahkan jika seluruh dunia berakhir malam ini. Aku ingin kita memutar kembali waktunya sekarang!" Start: 29 Januari 2024 190224 #1 in "ekspedisi" 110724 #1 in "myungho" 240724 #1 in "air" 011124 #1 in "joshua"