66. Inner Shadow

121 13 2
                                    

Meski sejak tersesat ke negeri asing bernama Korea Hansol sudah lumrah dengan yang namanya 'semua dilakukan sendiri' namun tetap saja ketika mendapati dirinya sendirian ia merasa frustasi bukan main. Ditatapnya kapal yang perlahan masuk semakin jauh ke dalam air, tanpa pikir panjang ia langsung terjun masuk menyelam.

Susah payah ia bertahan menahan ombak kuat efek gerakan kraken, monster itu mengejar kapal mereka yang wujudnya semakin jauh ditelan lautan. Hansol membuka mata, menelisik sekitar yang gelap dan luas seakan tak memiliki ujung.

Cukup lama ada di dalam air membuat nafasnya tercekat, ia tercekik dan langsung berusaha berenang mendekati permukaan. Menjadikan dirinya mengambang serta menarik oksigen sebanyak-banyaknya sampai terengah.

Mungkin keputusannya menyelam bukanlah hal yang baik, kini ia terjebak di lautan ini tanpa bisa bergerak selain mengikuti kemana ombak membawa raganya. Sayapnya basah, akan sulit untuk terbang. Selama beberapa saat Hansol diam, berusaha menyeimbangkan diri dengan posisi terlentang menghadap langit sambil memejamkan mata.

Dia juga tidak tahu apa yang sedang ia lakukan sekarang, pikirannya berkecamuk sejak keluar dari pulau keempat beberapa hari yang lalu. Ingat betul bagaimana kenangan menyenangkan itu melintas di pikirannya membuat ia enggan membebaskan diri. Tanpa ia tahu ia hampir terbunuh di sana.

Kendati demikian ada rasa pilu bersarang di dada, bagaimana rupa keluarganya tergambar jelas. Rasa menyesal terus menghantuinya. Siapa sangka tingkah lakunya untuk memberontak dulu membawa Hansol tersesat sejauh ini. Tubuh Hansol dingin, menggigil terendam air, ia terus bergumam "maaf" dengan raga yang terombang-ambing.

Pikirannya sudah kalut, rela kalau ia mati saat ini juga. Namun sepertinya takdir berkata lain. Ia langsung membuka mata begitu merasa ada benda keras yang menubruk tubuhnya, cepat-cepat Hansol meraih puing kayu yang tampaknya bagian dari kapal. Ia naik ke atasnya dan tengkurap, berusaha tetap sadar melawan rasa kantuk efek tenaganya yang telah terkuras banyak.

Cukup lama ia bergerak tak tentu arah menuju perairan yang suhunya lebih dingin, kesadarannya yang berada di ambang batas dipaksa utuh seratuspersen begitu melihat bongkahan es tipis menggenang di sekeliling kayu yang menjadi tempatnya  bertahan.

Kepalanya mendongak, mengamati seksama bagaimana megahnya rupa pulau yang seluruhnya berwarna putih dan biru ini. Walaupun jaraknya sudah dekat Hansol tidak bisa singgah di pulau ini, belum sampai saja atmosfernya terasa mengerikan. Bisa-bisa terkena hipotermia dan mati menyedihkan jika ia nekat.

Meskipun begitu ia masih memikirkan teman-temannya yang tidak memunculkan tanda-tanda akan kembali. Sudah lama sejak peristiwa tenggelamnya kapal, ia khawatir tapi tetap berharap kalau mereka bisa bertahan dan bisa bertemu lagi nantinya.

Karena itu Hansol langsung menggapai sayapnya, mencabut bulu yang berwarna hitam lalu dilemparkan ke arah pulau es. Meski tidak semua sampai di pulau itu karena terlebih dahulu jatuh ke air setidaknya ia sudah meninggalkan jejak. Kalau temannya lihat pasti akan tahu kalau Hansol sudah melewati pulau ini, semoga saja.

Merasa kondisi sayapnya sudah pulih seperti sedia kala langsung dinaikkanlah keduanya lalu dikepakkan perlahan sampai tubuh Hansol terangkat ke udara. Dengan begini ia akan lebih leluasa berpindah, ia terbang tinggi untuk mengawasi sekitar sebelum memutuskan untuk bergerak ke arah mana.

Jika ingatannya benar Jihoon pernah bilang lokasi pulau keenam tidaklah jauh dari pulau kelima, mungkin ia bisa mencoba mendatangi pulau itu dulu untuk memeriksa kondisinya. Mungkin lebih bisa dihuni ketimbang pulau salju ini.

Terbang cepat menuju selatan, mata Hansol memincing begitu melihat kawanan burung berkepala tengkorak terbang di bawahnya. Firasatnya mengatakan gerombolan orang jahat itu tidak jauh dari tempat ini. Kemudian ia terbang rendah sembari memperhatikan sekitar, tak lama ditemukannya kemana para burung tadi menuju.

✔Even If The World Ends Tomorrow [SEVENTEEN] Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang