29. Monster

190 16 0
                                    

Jun kesulitan mengendalikan kapal untuk tetap bisa mengambang tanpa bergoyang ke sana kemari, selain karena gangguan kera yang sampai masuk ke dalam ruang kendali, ia juga masih belum cakap mengarahkan kapal yang didesain dengan teknologi canggih seperti ini.

Tampak di bibir pantai Myungho dan Chan melambai ke arahnya, ada beberapa anggota lain juga di sana yang seolah mengisyaratkan agar Jun bisa membawa kapal lebih dekat dengan pantai. Namun, belum lagi sempat melakukannya ia terlonjak dengan titik kemerahan pada sistem sonar kapal yang menandakan ada sesuatu yang saat ini mendekati badan kapal.

Dan benar saja terdapat beberap kail yang tertancap pada badan kapal disusul dengan gerakan kasar yang membuat badan kapal oleng. Jun mendelik, orang-orang itu lagi! Sialnya dia hanya sendirian di kapal, kera-kera yang sedari tadi sibuk juga panik karena serangan tak terduga yang didapat. Mereka segera melompat ke dalam air lalu berenang menjauhi kapal.

Segera Jun meraih pedang, bersiap melindungi kapal begitu satu per satu para penjahat itu naik ke atas kapal. Jumlahnya sekitar delapan orang, tentu akan kalah telak dibandingkan Jun yang hanya sendiri. Lagi pun kekuatannya bukanlah memberi serangan.

Menyadari kapal mereka sedang dijarah, yang berada di bibir pantai berusaha kembali ke kapal dengan melompat ke dalam air dan berenang mendekat. Menyisakan Jeonghan yang ditugaskan menjaga Wonwoo yang tidak sadarkan diri.

Jun melompat sesaat sebelum terkena serangan, tak mungkin ia bisa melawan delapan orang ini sekaligus. Satu per satu pun rasanya mustahil, karena itu ia memilih untuk menghindar dulu dengan memanjat tiang kapal menjelang pertolongan tiba. Sialnya salah satu dari mereka malah hendak menyusul Jun naik.

Sesaat sebelum kaki Jun ditangkap orang itu jatuh karena mendapatkan terjangan kuat dari atas, Jun bahkan harus berpegangan erat pada kain layar kapal agar dirinya tidak ikut jatuh begitu orang itu datang dengan hentakan sayapnya yang menimbulkan angin kencang.

"Hansol," Jun mencicit lalu naik semakin tinggi.

Benar. Orang yang membantu Jun adalah Hansol. Pria itu terbang cepat menuju kapal begitu melihat ada yang tidak beres.

Mereka yang tadi berenang kini tiba di bagian bawah kapal, tampak oleh mereka dua orang yang terlempar dari kapal seolah dihajar oleh sesuatu. Langsung saja Mingyu memanjat badan kapal dengan bantuan tali, tak peduli dengan lukanya yang semakin perih terkena air asin.

Orang-orang itu sudah naik ke atas kapal. Mereka terkejut mendapati sosok Hansol yang tengah berjuang melawan para penjahat, tak perlu waktu lama mereka langsung membantu dengan mengambil senjata masing-masing

Chan menggerutu kesal karena ia lupa tak lagi memilki kekuatan telekinesis, ia masih saja berusaha menggerakkan benda-benda sekitar untuk melawan  namun hasilnya sia-sia. Ia terpojok, menggenggam erat pedang di tangan. Lalu dari arah samping Jun datang dengan mengayunkan diri menggunakan tali tirai utama, menerjang orang yang hendak menyerang Chan sekaligus membentangkan tirai utama kapal.

Kapal oleng ke kiri.

Mereka yang ada di atas kapal turut terhuyung, beberapa sampai jatuh.

Hansol meraih busur lalu terbang, menyerang dari udara. Ia terbang cepat menghindari tembakan pistol yang terarah padanya, kemudian ia membalas dengan menyerang orang itu dengan panah.

Jihoon berlari masuk ke dalam ruang kendali kapal sebelum seorang penjahat berusaha mengambil alih, ia kemudian menutup pintu, mencegah orang itu masuk.

Lawan mereka rasanya tak berkurang, dari radar dapat dilihat beberapa buah kapal lagi datang mendekat. Melemparkan kail pada badan kapal dan menyeret kapal besar itu menuju perairan yang lebih dalam.

✔Even If The World Ends Tomorrow [SEVENTEEN] Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang