Hans hanya fokus pada sang istri, tanpa memperdulikan lagi yang namanya Anita. Bahkan baginya saat ini Anita orang asing. Bukan seorang adik yang dimana saja dia selalu bertanggung jawab atasnya.
Pria itu terlihat kacau, bahkan berkali-kali dia memukul stir mobil melampiaskan segala rasa yang ada. Menyesal, kesal, dan marah pada diri sendiri. Andai dia tidak sebodoh itu sebelumnya, mungkin kejadian ini tak akan terulang kedua kali.
*
*
*
*
Sedangkan ditempat lain. Anita saat ini sedang berendam di bhathub dengan tatapan kosong. Mata yang Cakung dan merah, akibat lama menangis. Dia tidak menyangka kisah cintanya akan setragis ini. Dimana orang yang dia cintai tak membalas, bahkan pria itu berkali-kali mengatakan benci padanya. Jika dia ingat ucapan Hans, dia akan berteriak dan menangis tersedu-sedu.
"Untuk apa lagi aku hidup, sementara orang yang aku perjuangkan untuk hidupku.. tidak peduli sama sekali padaku. Bahkan pengorbanan ku selama ini tak dihargai olehnya. Dia pun tak akan peduli lagi kepadaku. Karna wanita yang dipilihnya itulah yang dicintainya. Jika aku tidak bisa melihat kau bersama wanita lain. Maka aku saja yang pergi."
Wanita cantik itu hanya bisa menangisi kedukaan nya. Dia tau dia memang salah, dengan menjebak Hanna dan juga Alexsa. Tapi semua itu tentu untuk Hans. Lalu, apa yang dia dapat. Hans malah membencinya Karna itu.
"Maafkan aku Hans.. jika menurutmu aku jahat dan juga maniak. Tapi aku melakukannya demi dirimu.. selamat tinggal Hans.. semoga kau bahagia dengan wanita yang kau cintai.." lirih wanita itu terisak. Dan menangis sejadi-jadinya.
Hingga isakan nya berganti jadi ringisan kesakitan. Ternyata Anita menyayat bagian tangannya dengan benda tajam. Seketika darah pun mengucur dari arah sana. Hingga mengalir keair yang saat ini tergenang di bhathub.
"Aku tidak bisa hidup tanpa mu Hans, jika aku tidak bisa bersama muu.. maka lebih baik aku tiada... " Hanya kalimat itu yang berkali-kali terlontar dalam nafas lelahnya.
Seketika bibirnya tersenyum. Karna bayangan kebahagian dimasa lalu terlintas seperti video dibenaknya. Senyumnya pun menghilang ketika deretan ingatannya mulai memudar. Dan perlahan matanya pun tertutup.
Rasa sakit hati yang dia rasakan tidak ada obatnya. Selain dari melenyapkan diri sendiri.
*
*
*
*
Ditempat yang berbeda.
Salena terbangun ketika Justin dan Hans mengobrol melalui hape. Bisa didengar jelas olehnya, jika bunda kesayangannya hilang.
Sejak tadi Justin masih membeku, dia tak berani menjawab. Sementara Salena menatapnya dengan jawaban yang pasti.
"Katakan yank.. bunda hilang kemana?" Tanya gadis itu yang ntah sudah beberapa kali.
Justin masih tidak ada niatan untuk menjawab. "Ya sudah! Jika kamu tidak mau menjawab..maka aku akan cari tau sendiri!" Salena yang tidak sabar dan juga emosi memilih beranjak dari ranjang hendak keluar.
Justin melirik wanita itu seiring dengan gerakan Salena.
"Kamu mau mau kemana yank?" Tanya Justin menatap sedih. Bisa dia rasakan khuatirnya Salena saat ini.
"Mau cari bundaa!!" Ketus nya.
"Tapi sayang, kamu mau cari kemana?"
"Nggak tau yank, yang pasti aku harus bisa menemukannya!" Walau terpancarkan kebingungan diwajahnya, tetap wanita itu Keukeh mau mencari Alexsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm crazy about you, Uncle Duda
RomanceAlexsa seorang gadis remaja seperti gadis lainnya. dia juga menyukai lawan jenis. tapii.. ntah mengapa hatinya tertambat duda tampan. usia pria itu kisaran 45 tahun karna ketampanannya usia tua tidak terpancar diwajahnya, karna diliat dari wajahnya...