Episode 26

62 3 0
                                        

Kebahagiaan seakan sirna ketika sang Suami memaksakan diri berangkat sekolah bersama dirinya, perasaan malas ketika mengingat akan bertemu dengan Indri dan semua teman-teman sekelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebahagiaan seakan sirna ketika sang Suami memaksakan diri berangkat sekolah bersama dirinya, perasaan malas ketika mengingat akan bertemu dengan Indri dan semua teman-teman sekelasnya.

"Kenapa Mas tidak istirahat di rumah sakit saja?"

Sepanjang perjalanan Fira terus menggerutu tidak jelas, wanita cantik berbaju hijau itu bahkan enggan memakai seragam sekolah yang disediakan oleh sang Suami.

"Mas tidak boleh meninggalkan kalian, sehari saja Mas tidak di sekolah, murid kelas 3F akan ribut."

Dengan sabar Maulana menjelaskan pada Istrinya, ia menoleh pada gadis cantik 17 tahun itu.n

"Kenapa tidak pakai seragam yang Mas kasih?"

"Kan memang kelas 3F itu kelas bebas, beda dengan kelas 3A sampai 3E. Harusnya aku masuk di kelas 3A saja, jadi aku seperti murid pada umumnya," jawab Fira merengut sebal.

"Kamu sudah menikah, Istri ku. Kelas 3A sampai 3E itu belum ada yang menikah, jadi beda. Mereka murid seperti sekolah lainnya."

Kembali dengan sabar Maulana menjelaskan pada sang Istri.

"Lagipula juga sama saja, Guru yang mengajar juga sama, sekolahnya juga sama. Semuanya sama, hanya kelas 3F itu kelas khusus." Ia melanjutkan ucapannya.

"Aku malas ketemu Bu Indri," celetuk Fira enggan memandang sang Suami.

"Kamu cemburu?" tanya Maulana penasaran.

"Aku tidak suka saja padanya, sebagai seorang Guru masa dia tidak adil padaku." Fira mengadukan sikap Indri padanya.

"Nanti Mas yang akan bicara pada Bu Indri, bagaimana pun juga kalian semua adalah anak-anak Mas kalau di sekolah," kata Maulana memegang tangan Istrinya lembut.

"Lalu kenapa Antonio juga masuk kelas 3F?" Fira mendongakkan kepala menatap sang Suami.

"Dia anggota geng motor, banyak musuh dan suka ribut. Dulu Antonio berada di kelas 2A karena cerdas, baru sebulan kelas 3 dia sudah membuat 3 wali kelas masuk rumah sakit," jawab Maulana membuat Fira syok.

"Ok, baiklah aku mengerti. Tapi apa perut Mas sudah benar-benar tidak sakit? Tubuh Mas sudah kuat?"

Maulana tersenyum."Hanya sedikit tidak nyaman, tapi tidak masalah. Nanti Mas juga tidak ngajar, sementara digantikan Pak Ian, Mas hanya duduk memperhatikan saja."

"Siapa lagi itu Pak Ian?" tanya Fira tidak mengerti.

"Guru PPL dari STAI Madangkara, mereka PPL di sekolah kita."

Tidak terasa mereka sampai di SMA Dirgantara, supir menghentikan mobil di depan gerbang lalu turun dan membukakan mobil untuk Maulana dan Fira.

"Kamu tunggu di sini, kalau lapar bisa makan di warung atau pesan. Aku dan Nyonya Muda akan masuk," kata Maulana.

Suami Terbaik 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang