∘☽ BAB 6 : Clarabelle (4) ☾∘

56 8 0
                                    

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Gilbert pun bersuara, "Pangeran Ryen bisa mendapatkan wanita yang 100x lebih baik dari Claudilla. Jadi, untuk apa mendekatinya?"

Pangeran Ryen mencerna ucapan Gilbert. "Begitukah? Hmm, tapi aku juga mau Claudilla." Pria itu segera pergi mencari Cla ke seluruh ruangan.

"Pangeran!!!" Gilbert mengejarnya.

Di dalam kamar, Cla panik saat mendengar suara langkah mendekat. Ia melihat ke arah jendela yang terbuka lebar.

Pangeran Ryen membuka pintu kamar Cla. Ia melongo karena tak ada siapa pun di dalam kamar. "Dia tidak ada di sini?" Pangeran Ryen beralih mencari ke kamar lain.

Gilbert masuk ke kamar Cla. Ia panik saat tahu wanita itu menghilang dari kamar tersebut. "Apa mungkin... dia sudah kembali ke masa depan?" batinnya.

Sementara itu, Cla sedang duduk di dahan pohon dekat jendela kamar. Wanita itu memeluk erat batang pohon tersebut karena takut jatuh. Ia mendengar percakapan Gilbert dengan Pangeran Ryen di ruangan lain. Artinya, mereka sudah pergi dari kamar Cla.

Cla beringsut mendekati jendela. Wanita itu kembali masuk ke kamar, lalu bersembunyi di dalam lemari. "Mungkin aku akan ketahuan karena si Pangeran Mahkota bisa mencium aroma tubuh wanita. Dia benar-benar menakutkan."

"Kau menyembunyikannya di mana, Gilbert? Kenapa dia terus bersembunyi dariku? Apakah dia gadis pemalu? Menggemaskan sekali," kata Pangeran Ryen.

"Pangeran Targaryen benar-benar tak punya wibawa, sangat jauh dari yang aku pikirkan. Dia maniak seks," batin Cla.

Beberapa menit kemudian.

Cla mendengar suara langkah kaki memasuki kamar dan mendekat ke lemari, tempat ia bersembunyi. Cla menutup rapat mulutnya. Keringat dingin menetes dari dahinya. Wanita itu menutup mata.

Pintu lemari dibuka oleh seseorang dari luar. Cla masih diam tak bergerak. Ia tak berani membuka matanya.

"Ketemu." Pangeran Ryen yang membuka pintu lemari pun tersenyum tipis.

Gilbert berdiri di ambang pintu dan melihat mereka berdua.

Kini, Pangeran Ryen duduk berhadapan dengan Cla dan Gilbert.

"Meski Raja Erthrana memberikan jawaban yang agak meyakinkan, tapi aku masih tidak percaya kalau kau seorang aspen," ucap Pangeran Ryen yang ditujukan pada Cla.

"Aku seorang aspen wanita," ucap Cla penuh penekanan.

Gilbert melirik ke arah Cla dan Pangeran Ryen bergantian.

"Jika kau seorang aspen, kenapa kau bersembunyi dan lari dariku? Kau terlihat seperti buronan yang terkesan ingin kabur," kata Pangeran Ryen.

"Dia curiga karena itu? Ya, masuk akal, sih," batin Cla.

Pangeran Ryen melihat ke arah Cla dan Gilbert bergantian. "Kalian berdua seperti sedang menyembunyikan sesuatu dariku. Kalian terlihat seperti sepasang kekasih. Terlebih lagi, Gilbert tidak punya pengalaman dengan perempuan," tuturnya.

Semburat merah muncul di wajah Cla dan Gilbert.

Pangeran Ryen bangkit dari kursi, lalu menunjuk wajah kedua orang di hadapannya. "Ha! Wajah kalian memerah. Dugaanku benar, kan?!"

"Apa yang harus aku katakan? Aku tidak bisa terus menerus berbohong," batin Gilbert.

Cla melirik ke arah Gilbert. "Gilbert bukan orang yang suka berbohong. Dia sangat berterus terang. Sekarang dia pasti berada dalam tekanan batin," ucapnya dalam hati.

Para Penjelajah Waktu di Kekaisaran TerraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang