⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅
Brenda, Anna, Susan, Grace, Cla, dan Aeris tampak fokus dengan makanan masing-masing. Tak ada satu pun yang berbicara.
"Aku sudah selesai." Anna berlalu meninggalkan meja.
"Habiskan makananmu, Anna," tegur Brenda.
"Aku sudah kenyang. Susan, ayo main," ajak Anna.
Susan menghabiskan makanannya, lalu pergi menyusul Anna.
"Kondisi Susan menjadi lebih baik setelah beberapa bulan berlalu," kata Brenda pada Aeris.
Cla dan Grace melirik ke arah Aeris dan Brenda bergantian. Mereka berdua tak mengira jika Aeris yang kaku dan kejam itu bisa memiliki teman di zaman Karellus ini.
"Bagaimana bisa aku dan mereka (Cla dan Grace) berada di sini?" Aeris bertanya pada Brenda.
"Aku mendengar suara keras di bukit amertus. Aku tahu itu kau," jawab Brenda. Yang dimaksud olehnya adalah suara letupan pistol.
Aeris, Cla, dan Grace tampak kebingungan mendengar jawaban Brenda.
"Di saat para penduduk bersembunyi karena ketakutan mendengar suara asing di siang bolong, aku langsung datang ke lokasi dan menemukan kalian," imbuh Brenda.
"Kenapa kau berpikir jika suara keras itu adalah suara yang dibuat oleh Aeris?" tanya Cla kebingungan.
"Malam itu, suara yang sama muncul beberapa kali. Tak berselang lama, Aeris muncul. Dia menolongku dan Anna dari suamiku. Jadi, aku pikir, itu semacam tanda kemunculan Aeris," jelas Brenda.
Cla, Aeris, dan Grace terdiam.
Cla bergumam, "Saat itu, Grace menembak Aeris beberapa kali. Bukankah kita masih di abad ke-21? Tapi, ternyata suaranya sampai terdengar ke zaman Karellus."
"Tuhan telah mengirimkan malaikat untuk menolong para wanita yang ditindas di zaman ini. Dan wanita itu adalah Aeris," kata Brenda dengan suara bergetar.
Grace tertawa. "Malaikat? Dia?" tanyanya sembari menunjuk Aeris. "Dia penjahat."
Brenda menautkan alisnya karena Grace menghina Aeris. "Selain menyelamatkan nyawaku, dia juga menolong Susan dari gedung harem ketika Pangeran Chris memperkosanya. Bahkan... dia...." wanita beranak satu itu tak melanjutkan kata-katanya.
Cla dan Grace terkejut mendengar pernyataan Brenda. Mereka berdua melihat ke arah Aeris.
"Jadi, itukah alasanmu menembak kepala Pangeran Chris?" Cla bertanya pada Aeris.
Aeris membuang muka tanpa memberikan jawaban.
"Dengar, Nyonya." Grace menatap Brenda. "Wanita yang kau sebut malaikat ini adalah seseorang yang bertanggung jawab atas kematian banyak orang yang tak bersalah. Dia juga memburu gadis ini," papar Grace sembari menunjuk Cla.
"Apa?" Brenda melihat ke arah Cla dan Aeris bergantian. "Itu tidak mungkin."
Aeris menyahut, "Sudah aku bilang kalau aku tidak sebaik itu, Brenda."
Brenda menggeleng. "Itu tidak benar. Kau pasti hanya membunuh mereka yang jahat, kan?"
"Sepertinya aku juga sudah mengatakannya padamu kalau aku membunuh orang untuk uang," jelas Aeris.
Grace kembali bersuara, "Dengan menyelamatkan satu atau dua nyawa tak akan membuatnya terlihat baik jika mengingat apa yang sudah dia lakukan di masa lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Para Penjelajah Waktu di Kekaisaran Terra
Ciencia Ficción∘⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅ "Para Penjelajah Waktu di Kekaisaran Terra" Penulis : Ucu Irna Marhamah ⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅ Di abad ke-21, novel dengan genre action-thriller sangat populer. Para penulis banyak yang banting setir ke genre tersebut demi mengejar pasar...