⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅
Gilbert membeli dua kotak kecil maltos dari pedagang di pasar. Pria itu menyerahkan beberapa koin sebagai pembayaran. "Semuanya menjadi 9 luxe, ya?"
"Iya, Tuan."
Gilbert memberikan satu kotak pada Cla.
"Terima kasih." Cla menerimanya. "Kau mengeluarkan banyak uang untukku. Aku tidak akan bisa membayarnya."
"Tidak apa-apa, aku tidak mengharapkan imbalan apa pun," ujar Gilbert.
"Aspen memang kaya," gumam Cla.
Gilbert terkekeh.
"Gilbert?" suara wanita memanggil.
Perhatian Cla dan Gilbert teralihkan pada wanita berambut cokelat keemasan yang sedang menunggangi kuda. Wanita itu turun dari kudanya, lalu menghampiri Cla dan Gilbert.
"Oh, Putri Theodosia?" Tampaknya Gilbert mengenali wanita itu.
Cla melongo setelah mendengar nama yang disebutkan oleh Gilbert. Ia menatap wanita cantik bermata hijau di depannya itu. "Di-dia Putri Mahkota? Eh, tidak. Saat ini dia pasti putri biasa karena statusnya perempuan yang diambil alih adik laki-lakinya __Pangeran Targaryen__," batin Cla.
"Kau sedang apa di sini?" tanya Putri Thea. Pandangannya teralihkan pada Cla yang melongo menatapnya.
"Kami dari lokasi pembangunan candi," jawab Gilbert.
"Siapa gadis manis ini? kekasihmu?" tanya Putri Thea.
"Dia aspen seperti aku," ujar Gilbert.
"Kenapa dia menatapku dengan tatapan syok begitu? Apakah karena aku seorang putri yang menunggangi kuda?" batin Putri Thea.
"Cantiknya," gumam Cla tanpa sadar.
Putri Thea memundurkan wajahnya yang sudah memerah karena pujian Cla yang blak-blakan.
Gilbert menyikut lengan Cla. "Cla, dia adalah putri sulung Kaisar," bisiknya.
"Aku tahu." Cla memberikan hormat.
Putri Thea menjadi tersipu. "Kalian sedang menyusun naskah legenda, ya?"
"Ya, kami masih memprosesnya. Ada banyak tragedi dan kejadian tahun ini yang perlu aku tulis sesegera mungkin. Aku senang karena ada Cla, dia membantu banyak," kata Gilbert.
Cla mendongak menatap Gilbert. "Apa yang dia bicarakan? Aku bahkan tidak melakukan apa pun. Yang ada, aku malah membuatnya kerepotan," batin wanita itu.
"Apakah Targaryen membuatmu kesulitan? Dia tidak dewasa meski usianya sudah 26 tahun," gerutu Putri Thea.
Gilbert hanya terkekeh mendengar perkataan Putri Thea.
"Kalau begitu, lanjutkan perjalanan kalian," ucap Putri Thea.
"Selamat tinggal."
"Selamat tinggal."
Cla dan Gilbert melanjutkan perjalanan. Cla menggigit maltos yang sudah mengeras, tetapi ia menikmatinya.
"Kau sangat akrab dengan keluarga kerajaan. Pertama dengan Pangeran Mahkota, lalu dengan Putri Mahkota," ucap Cla memecah kesunyian.
"Itu karena kami seumuran, maksudku aku dengan Pangeran Ryen. Putri Thea beda satu tahun denganku," papar Gilbert.
Cla mengangguk mengerti. "Oh, begitu."
"Sewaktu masih hidup, ayahku bekerja di pemerintahan Kekaisaran Terra. Meski aku bukan keluarga kerajaan, tapi dari kecil aku cukup dekat dengan mereka berdua dan dua pangeran lainnya. Namun, mesk begitu, aku tetap menjaga batasanku sebagai rakyat biasa," jelas Gilbert.
KAMU SEDANG MEMBACA
Para Penjelajah Waktu di Kekaisaran Terra
Fiksi Ilmiah∘⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅ "Para Penjelajah Waktu di Kekaisaran Terra" Penulis : Ucu Irna Marhamah ⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅ Di abad ke-21, novel dengan genre action-thriller sangat populer. Para penulis banyak yang banting setir ke genre tersebut demi mengejar pasar...