⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅
Di stadion pertarungan.
Grace terlihat memakai pakaian tradisional pria Terra. Ia berhadapan dengan Lazarus Utara yang bertelanjang dada. Kedua tangan Grace dibalut perban.
Para tentara di kursi stadion bersorak untuk memberikan semangat.
Darius menghitung mundur. Pertarungan dimulai.
Grace bersiaga dengan pose tinju. Tampaknya wanita itu sudah memutuskan jenis bela diri apa yang ia pilih untuk menumbangkan Lazarus Utara.
"Kuda-kuda apa itu? Dia punya teknik baru?" batin Lazarus yang melihat perbedaan sikap siaga dari wanita di depannya itu.
Grace menyerang Lazarus dengan pukulan tinju. Lazarus menahan serangan wanita itu. Ketika Grace lengah, Lazarus Utara mengarahkan tendangan ke lutut, tetapi Grace juga menendang kaki Lazarus. Wanita itu memberikan serangan beruntun pada Lazarus Utara. Grace tak memberikan kesempatan sedikit pun pada Lazarus untuk membalikan keadaan.
Ketika Lazarus melayangkan pukulan, Grace melindungi wajah dengan menyilangkan tangan. Wanita itu sampai terpundur karena kekuatan Lazarus Utara.
"Sial, tenaganya seperti kerbau!" jerit Grace dalam hati.
Lazarus Utara menghantam pinggang Grace dengan lututnya, lalu menendang pertahanan wanita itu. Grace lagi-lagi terpojok.
"Tidak! Aku tidak boleh kalah! Kali ini tidak!" teriaknya dalam hati.
Lazarus melompat ke udara dan menendang lengan Grace, membuat wanita itu terlempar dan jatuh ke lantai.
Namun, Grace tak menyerah. Ia bangkit dan terus melawan meski pada akhirnya, ia lagi-lagi terhempas jatuh. Lazarus Utara bukanlah tandingannya.
Di salah satu kursi stadion, terlihat Luna yang menyaksikan pertarungan itu. Ia terlihat khawatir dengan kondisi Grace yang sudah memprihatinkan di arena pertarungan.
"Ya ampun, Grace," gumam Luna.
Grace jatuh tertekuk di hadapan Lazarus Utara. Wanita itu terbatuk-batuk. Darah segar menetes dari sudut mulutnya.
Darius terkejut melihat itu. Ia mendongak menatap Lazarus Utara yang tak mengatakan sepatah kata pun. Ia hanya menatap Grace.
"Grace, lebih baik kau menyerah. Kau bisa terbunuh," kata Darius.
"Aku tidak mau!" tolak Grace. Darah terciprat dari mulutnya ketika berbicara.
Lazarus Utara menautkan alisnya. "Menyerahlah."
Grace berusaha bangkit untuk berdiri, tetapi lututnya lemas karena sempat terkena tendangan. Wanita itu kembali jatuh tertekuk.
Tentara Tingkat II berdiri, lalu berteriak, "Lakrat Utara! Semangat!!!"
Para tentara melongo melihat aksi Tentara Tingkat II yang tiba-tiba mendukung Grace.
"Lakrat Utara! Kalahkah Lazarus Utara!!!!" seru Luna dengan suara maskulinnya.
Para tentara pun bersorak untuk Grace. "Lakrat Utara! Lakrat Utara! Lakrat Utara!"
"Lakrat Utara! Jangan menyerah! Kau pasti bisa!" teriak Draco.
Grace melihat ke sekeliling. Semua tentara memberikan dukungan padanya. Mereka menganggap Grace sebagai Lakrat Utara karena telah mengalahkan Tentara Tingkat II sebelumnya. Bahkan Tentara Tingkat II pun mendukungnya.
Darius tersenyum, kemudian mundur ke sisi lapangan saat melihat Grace bangkit dan berdiri sempoyongan. Itu menandakan jika Grace belum menyerah.
Lazarus Utara tak bergeming.
KAMU SEDANG MEMBACA
Para Penjelajah Waktu di Kekaisaran Terra
Science Fiction∘⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅ "Para Penjelajah Waktu di Kekaisaran Terra" Penulis : Ucu Irna Marhamah ⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅ Di abad ke-21, novel dengan genre action-thriller sangat populer. Para penulis banyak yang banting setir ke genre tersebut demi mengejar pasar...