∘☽ BAB 14 : Pengejaran (4) ☾∘

35 4 0
                                    

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Master bertanya pada Grace, "Dan kau, Bintang Utara, kenapa kau menghajar pembeli di Kedai Bilton?"

Cla terkejut mendengar nama tempat makan yang disebutkan oleh Master. "Kedai Bilton?" batinnya.

Grace menyahut, "Aku melihat ada pelanggan yang melecehkan pelayan wanita di sana. Dia bahkan merobek pakaiannya. Mana mungkin aku diam saja. Jadi...."

"Kau telah melakukan kesalahan," potong Master.

"Apa?" Grace memundurkan wajahnya.

Master menjelaskan, "Kedai Bilton memang khusus menyajikan makanan dan 'pelayanan' wanita. Hal 'itu' sudah sewajarnya terjadi di sana. Kedai Bilton sudah buka sejak 8 tahun yang lalu hingga saat ini. Tapi, tiba-tiba kau datang dan mengganggu kenyamanan para pelanggan. Selain itu, hanya pria yang boleh datang ke Kedai Bilton."

Cla terlihat sedih. Ia sudah tahu tentang Kedai Bilton dari sejarah yang sering ia baca. Aeris tampak biasa saja mendengar penjelasan Master. Entah ia memang sudah tahu atau tidak terlalu peduli. Sementara Putri Thea terlihat kesal dan malu mendengar perkataan gurunya.

Tiga pria lain di ruangan itu juga terlihat biasa saja karena mereka memang sudah tahu tentang fungsi dari kedai tersebut.

Tangan Grace terkepal kuat. "Kedai bordil maksudmu?" gumamnya pelan.

"Kau bilang apa?" tanya Master karena tak mendengar pertanyaan Grace.

Cla dan Aeris yang posisi duduknya lebih dekat dengan Grace menoleh pada polisi wanita itu. Tidak hanya mereka, tiga pria di depannya juga mendengar, tetapi memilih diam.

Kepalan tangan Grace melemah. "Pelayan wanita itu menolak tindakan si pelanggan. Dia tidak ingin disentuh," ucapnya.

"Berarti dia sudah melanggar kontrak kerja. Dia melakukan kesalahan," sahut Master dengan entengnya.

Grace menatap Master dengan tatapan tajam. "Para pelayan wanita itu bekerja di bawah tekanan. Mereka mungkin tidak menginginkan pekerjaan itu. Situasi yang memaksa mereka mengambil pekerjaan tersebut," paparnya.

Putri Thea menatap Grace. "Dia benar-benar keras kepala mempertahankan harga diri wanita. Aku merasa malu karena tak bisa berterus terang seperti Bintang Utara," batinnya.

"Dan mereka sudah menandatangani kontrak seumur hidup," ujar Master.

"Apa?!" Grace terkejut mendengar hal tersebut.

"Di masa depan, kontrak seumur hidup sangat dilarang. Apabila ada perusahaan yang ketahuan mengontrak karyawannya seumur hidup, maka pemerintah tidak akan tinggal diam dan menuntut perusahaan tersebut," batin Cla.

"Kau merasa kesal karena kau juga wanita?" tanya Master.

Grace yang sudah di puncak amarah pun beranjak dari tempat duduknya, tetapi Lazarus Utara menahannya agar tetap duduk.

"Kau hanya sedikit beruntung. Karena kebaikan Lazarus Utara, kau bisa bebas dari 'kodrat wanita' dengan menjadi Bintang Utara," kata Master.

Grace meronta dalam kungkungan Lazarus Utara. "Apa kau bil...." Ucapan Grace terpotong karena Lazarus Utara membekap mulutnya.

Gilbert dan Lazarus Selatan melirik ke arah Lazarus Utara dan Grace yang sangat ribut.

Master beralih pada Aeris. "Kau juga sama."

Aeris menautkan alisnya. "Aku mampu bergabung ke kemiliteran berkat kekuatanku sendiri."

Lazarus Selatan menepuk-nepuk bahu Aeris agar tak bicara banyak atau membantah ucapan Master lagi.

Para Penjelajah Waktu di Kekaisaran TerraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang