Chapter 2 - Dia Mulai Terbiasa Dengan Kekuatan itu

40 13 37
                                    

Setelah beberapa kejadian yang mengguncang hatinya, Takumu tidak terlihat lagi di sekolah selama beberapa hari. Ketiadaannya membuat Risa dan teman-teman sekelasnya semakin khawatir. Hingga pada suatu pagi di hari Sabtu, ketika mereka sedang bersiap-siap untuk pelajaran favorit Takumu, sebuah pengumuman tiba-tiba terdengar di seluruh ruangan, membuat Risa dan Rihao terkejut tak percaya.

"Semuanya, saya punya pemberitahuan penting. Salah satu teman kalian tampaknya akan berhenti sekolah. Apakah ada yang tahu kenapa ini bisa terjadi?" suara Guru memecah keheningan kelas, menambah beban di hati setiap murid yang mendengarnya.

Risa merasakan jantungnya berdetak kencang. Takumu? Apa yang sebenarnya terjadi padanya? Rihao menatap Risa dengan ekspresi cemas yang sama, keduanya terperangkap dalam pikiran yang penuh tanya.

"Ada apa lagi kali ini .." ucap Risa dengan cemas.

Salah satu teman sekelas itu tiba tiba berdiri dan mengatakan hal yang kemungkinan terjadi pada Takumu belakangan ini, "Pak saya pernah melihat Takumu dalam kondisi basah kuyup saat mau kembali ke rumah ... apa mungkin dia di rundung teman sekelas nya sendiri ...?" ucap nya.

"Itu tidak mungkin, kita tidak pernah melakukan hal buruk pada nya ... ya kan ...?" ucap Takihiko sambil meyakinkan guru.

"Itu benar ..." ucap Risa yang akhirnya angkat suara.

Seisi kelas terkejut dengan apa yang di ucapkan Risa, guru pun meminta untuk menjelaskan dengan rinci apa yang pernah kejadian pada Takumu.

"Beberapa pekan lalu ... Takumu di temukan dengan konsisi patah tulang ... itu tidak mungkin kecelakaan ...!" ucap Risa.

Seisi kelas terkejut dan guru pun menggebrak meja, "Kenapa hal itu tidak kamu bicarakan pada kami para guru ...!?" ucap guru itu.

"Mengatakan pada bapak itu juga sebuah kemustahilan, kalian akan menganggap ini hal bercanda ...!!" ucap Risa.

"Kalau kamu bisa memberikan buktinya maka itu tidak akan di anggap bercanda kan ... tolong tenang Risa ..." ucap guru itu dan Risa pun menunduk sambil meminta maaf pada guru itu.

Kemudian dengan mengejutkan, pintu belakang kelas terbuka perlahan. Seluruh pandangan murid-murid segera tertuju ke arah pintu yang terbuka tersebut. Detik-detik terasa lambat ketika mereka menanti siapa yang akan muncul dari balik pintu. Mereka lebih terkejut lagi ketika melihat siapa yang akhirnya masuk ke dalam kelas pada saat itu.

"Se- selamat pagi... maaf saya terlambat..." ucap Takumu, dengan suara yang sedikit bergetar namun penuh ketulusan.

Seluruh kelas membeku dalam keheningan yang dipenuhi emosi. Mata mereka melebar, sebagian bahkan menahan napas. Tak lama kemudian, keheningan itu pecah oleh desah lega dan sorak kegembiraan. Beberapa murid bahkan hampir menangis melihat Takumu tiba-tiba muncul dan berjalan menuju kursinya dengan langkah yang tenang.

Risa menatap Takumu dengan mata berkaca-kaca, perasaannya campur aduk antara bahagia dan lega. Rihao, yang duduk di sebelahnya, juga tidak bisa menyembunyikan senyum lebarnya.

"Takumu, kau kembali!" seru salah satu teman sekelas dengan suara serak karena emosi.

Takumu hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Dia meletakkan tasnya dan duduk di kursinya dengan santai, seolah-olah tidak pernah ada yang terjadi. Suasana di kelas yang semula tegang perlahan berubah menjadi penuh kegembiraan.

Guru yang tadi membuat pengumuman juga tampak lega. "Baiklah, kalau begitu, mari kita lanjutkan pelajaran," ucapnya dengan senyum yang kembali menghangatkan suasana.

Namun, di balik senyuman dan keceriaan itu, tersimpan rasa ingin tahu yang mendalam di hati Risa dan teman-temannya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Takumu selama beberapa hari terakhir? Dan apa yang membuatnya hampir memutuskan untuk berhenti sekolah?

Dead or Alive in Second Life : RETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang