Chapter 71 - Akhir dari Pertarungan Mereka

3 1 0
                                    

Pertarungan Takumu dengan Kitsune semakin memanas ketika Takumu mengeluarkan Aura tak terbatasnya. Tubuhnya di penuhi cahaya ungu yang terang, dan Kitsune berniat mematahkan sihirnya dengan tebasan pedang. Namun,

"Craaaakk...!" Suara retak terdengar jelas, dan bukannya Takumu yang terluka, pedang Kitsune justru hancur berkeping-keping seolah menebas baja yang tak tergoyahkan.

Mata Kitsune membelalak kaget. "A-apa...!" serunya. Pandangan tak percaya menghiasi wajahnya, karena dia tidak pernah menyangka tebasannya akan begitu mudah dipatahkan, bahkan oleh seseorang yang baru saja dalam kondisi terpojok.

Kitsune akhirnya memutuskan untuk mundur sejenak, menyadari bahwa taktiknya harus berubah menghadapi kekuatan Takumu yang tak terduga. Dia memperlambat persepsi waktunya dengan "percepatan pikiran," dan seketika segalanya mulai melambat di sekelilingnya—angin, cahaya, bahkan suara terdengar seperti gema jauh.

Namun, di dalam perlambatan waktu ini, Takumu bergerak dengan kecepatan yang bahkan lebih tinggi dari yang bisa dipahami Kitsune. "Bagaimana mungkin...?" gumamnya dalam hati, saat sosok Takumu bergerak bagaikan kilat melintasi arena. Tubuhnya melesat seperti angin yang tidak bisa dijangkau, setiap langkahnya membawa ancaman mematikan.

Serangan demi serangan diluncurkan oleh Takumu, tinju yang melesat dengan kekuatan luar biasa menghantam udara, hampir mengenai Kitsune. Meski Kitsune mampu menghindar dengan refleks cepat, tiap serangan membuat napasnya semakin berat. Dan sebelum dia bisa bereaksi lebih jauh, Takumu menghilang dalam sekejap.

"Di mana dia...?" pikir Kitsune, namun jawabannya datang lebih cepat dari yang dia perkirakan.

"DUGHH!!" Sebuah pukulan keras menghantam bagian belakang kepalanya, membuat pandangannya kabur dan tubuhnya jatuh ke lantai dengan keras. Kepalanya berdenyut kesakitan, wajahnya menghantam lantai arena yang retak akibat benturan itu. Belum sempat dia bangkit, sebuah tendangan lagi datang, kali ini tepat menghantam wajahnya.

"BRAKHH!!" Tubuh Kitsune terhempas dengan dahsyat ke pembatas sihir, membuat dinding pembatas itu bergetar hebat.

Sesaat, hening melanda arena, debu mengepul di sekitar tubuh Kitsune yang tersungkur di lantai. Ayumu yang melihat dari tribun, menutupi mulutnya, tidak percaya apa yang terjadi. "Takumu... sudah sejauh ini kekuatanmu berkembang...?" pikirnya, matanya berkaca-kaca penuh keharuan.

Di tengah arena, Takumu berdiri tegak, napasnya teratur, dengan aura luar biasa yang terus memancar dari tubuhnya. Kini bukan hanya kekuatan, tapi juga ketenangan yang terpancar darinya—sebuah ketenangan yang hanya dimiliki oleh seseorang yang telah melewati batas kemanusiaannya.

Kitsune menghela napas panjang, matanya menajam memandangi Takumu. "Ini bagian akhirnya..." ucapnya dengan nada tenang, meski ada ketegangan yang tak bisa disembunyikan.

Takumu berdiri di tempatnya, napasnya berat, tubuhnya bergetar namun tekadnya tetap tak tergoyahkan. Aura di sekelilingnya semakin memadat, menggetarkan udara di sekitar arena.

Tanpa aba-aba lagi, keduanya melesat, bergerak dengan kecepatan luar biasa, nyaris tidak terlihat oleh mata telanjang. Tangan mereka menyatu dengan kekuatan yang meledak di antara keduanya—pukulan, tendangan, dan energi sihir bertemu dalam satu benturan akhir yang memecah keheningan arena.

Dalam sepersekian detik, pertarungan berakhir. Keduanya berhenti, berdiri terdiam di tempat masing-masing. Takumu berdiri di belakang, tubuhnya tetap tegap meskipun jantungnya berdetak kencang. Di belakangnya, Kitsune juga terdiam, tubuhnya terlihat kokoh, namun ada perubahan halus yang terasa di udara.

Kitsune menunduk perlahan. Dia menahan napas sebelum, "Ghh...!" darah segar keluar dari mulutnya, jatuh ke tanah dengan suara yang terdengar jelas di tengah heningnya arena. Perutnya terlihat terluka parah, luka yang sangat dalam dan sulit disembuhkan bahkan dengan kemampuan regenerasi cepat miliknya. Luka itu memancar dari tempat di mana serangan terakhir Takumu menghantam dengan kekuatan luar biasa.

Dead or Alive in Second Life : RETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang